Untuk melangkah ke persoalan tersebut, Junaidy mengaku butuh perencanaan yang terintergrasi berkaitan dengan pantai, hutan manggrove serta kawasan pesisir yang ada.
"Setelah kita menerima masukan dilapangan, kedepan kita kembangkan Pantai Solop dan kawasan ini menjadi kawasan ekowisata solop dimana memadukan di antara kekayaan alam, pantai, hutan dan kekayaan lainnya," kata Junaidy.
Dengan adanya perencanaan yang matang, ia berharap kedepannya masyarakat bisa mendapatkan paket-paket wisata yang harganya terjangkau namun berkualitas. Selain itu ia juga mengharapkan kepada masyarakat yang berada di lokasi tersebut untuk bisa menjadikan hal tersebut sebagai suatu peluang usaha tambahan dengan cara membuat penginapan untuk para pengunjung yang ingin bermalam di kawasan wisata tersebut.
"Bukan saja pulang hari tetapi menginap, maka kita akan mengajak masyarakat membangun homte, kamar-kamar rumah mereka tempat menginap para tamu dan yang jelas kawasan ekowisata solop tidak semata-mata pantai tetapi ada hutan, ada matahari terbit, ada matahari tenggelam," ungkapnya.
Lebih jauh Junaidy menyampaikan, disana nantinya tidak hanya ada trek king kering namun akan dikembangkan Trekking basah dengan menggunakan pompong, speedboat untuk para wisatawan dengan tujuan agar ketika air pasang, para wisatawan juga bisa menikmati suasana yang beda dengan cara memasuki wilayah perkampungan masyarakat, meyelusuri hutan bakau.