Warga Temukan Tubuh Pria Terpotong-potong di Rel Kereta Api

REDAKSIRIAU.CO, – KISARAN – Penemuan sesosok tubuh seorang pria yang sudah terpotong-potong di lintasan rel kereta api menghebohkan warga Sei Alim, Kecamatan Air Batu, Sabtu (24/9). Mayat pria yang ditemukan terpotong-potong itu bernama Suprianto, 26. Lokasi penemuan mayat itupun langsung ramai didatangi warga yang ingin melihat.

  

Seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini, menurut Yanto salah seorang warga bahwa Suprianto ditemukan tewas mengenaskan dalam posisi tubuh terpotong-potong di perlintasan keretapi di Desa Sei Alim Hasak, Dusun VI Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.

  

Menurutnya ditemukannya korban ini berawal dari salah seorang warga yang hendak ke ladang dan melintasi di pinggiran rel di tempat kejadian perkara. “Ada warga sini yang mau ke ladang. Dia terkejut melihat di sekitar rel berserak potongan tubuh manusia dengan bercak darah dimana-mana.

  

Loading...
Lalu warga menghubungi kepala dusun (kadus) dan Polsek setempat,” kata Yanto warga sekitar di lokasi kejadian. “Kami mendapatkan laporan dari masyarakat pagi tadi telah ditemukannya korban tewas diperlintasan rel kereta api.

  

Kami langsung bergerak menuju TKP untuk menghimpun informasi,” jelas Kapolsek Air Batu AKP Martoni L SH. Korban merupakan warga yang berdomisili di Dusun I Desa Sijabut Teratai Air Hitam Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan. Saat diketemukan, korban sudah meninggal dunia dengan kondisi batok kepala pecah, kaki kiri putus, tangan kanan putus dan ditemukan luka buram lecet di sekujur tubuh.

  

Sementara Kapolsek Air Batu masih belum bisa memastikan motif kematian korban. “Informasi sementara korban tewas diduga disambar kereta api jurusan Rantau Prapat – Medan pagi tadi,” ujar Kapolsek Air Batu.

  

Setelah dilakukan olah TKP, selanjutnya korban dibawa ke RSUD Abdul Manan Simatupang Kisaran guna dilakukan visum luar, dan menghimpun keterangan dari saksi serta pihak keluarga.

  

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...