Jelang Perayaan Idul Adha

Penghasil Kelapa Terbesar di Dunia, Petaninya Belum Sejahtera

REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 2016, harga jual buah kelapa di Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau hanya berkisar Rp 1.800 hingga Rp 2.000 saja perkilogramnya.

  

   Nilai jual komoditi unggulan di Kabupaten Indragiri Hilir ini dinilai masih jauh dari harapan masyarakat yang sebagian besar adalah petani kelapa.

Loading...

  

   "Kenapa harga kelapa segitu tidak layak, itu karena biaya yang dikeluarkan oleh kami para petani masih tidak seimbang dengan penghasilannya," ungkap Amat salah seorang petani saat berbincang-bincang bersama redaksiriau.co, Senin (5/9/2016).

  

   Amat mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan serta biaya untuk memproses buah kelapa menjadi buah kelapa siap jual bisa mencapai separuh dari penghasilan yang didapat dari hasil penjualan dan bahkan bisa lebih dari itu.

  

   "Untuk beli racun rumput, racun hama, pemeliharaan parit-parit saja sudah berapa, belum lagi ditambah ongkos selama masa pengerjaanya," bebernya.

  

   Tidak jarang pula, kata Amat melanjutkan, para peta mengalami kerugian setelah menjual hasil tani mereka karena ketidakstabilan harga jual yang kerap terjadi di daerah tersebut. Merekapun terkesan menjadi permainan para pengepul maupun pembeli buah kelapa yang ada.

  

   "Bagaimana tidak, saat kita sedang mengerjakan kelapa harganya naik, tapi setelah mau dijual harganya turun lagi, begitulah kondisi yang kami hadapi selama puluhan tahun," katanya dengan nada sedikit kecewa.

  

   Lebih jauh ia berharap kepada pihak-pihak yang terkait untuk dapat memberikan jalan keluar mengenai nilai jual buah kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir ini dengan harapan agar kedepannya para petani kelapa juga bisa disejahterakan melalui buah kelapa yang notabenenya adalah Kabupaten Indragiri Hilir sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia.

  

   "Seharusnya kalau memang ditempat kita ini sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia, maka sudah tentu para petani seperti kami akan sejahtera, tapi coba lihat kondisi yang ada di lapangan saat ini," tegasnya.

  

  

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...