Ketua umum PDIP Megawati Soekarno putri menilai Pancasila bahkan bisa digaungkan melalui lagu-lagu rock. Bagaimana ceritanya?
Megawati berpidato dalam peringatan Bulan Bung Karno dalam rangka HUT PDI Perjuangan ke 43 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2016) malam.
"Banyak orang terutama Indonesia katakan kepada saya, apakah pancasila itu hanya di awang-awang, Bu? Saya katakan tidak. Karena memang hari-hari ini bangsa Indonesia menurut saya mulai kehilangan arahnya karena betul hanya mendengar Pancasila diucapkan saja," kata Megawati mengawali sambutannya.
Megawati mengatakan Pancasila, bagi PDI Perjuangan, adalah ideologi partai yang sudah lama ditetapkan dalam Kongres. Maka sebagai ketua umum, Mega merasa memiliki tanggung jawab untuk membumikan Pancasila.
"Ada tiga hal (cara membumikan Pancasila). Dalam politik berdaulat sebagai bangsa, maka disebut berdaulat dalam bidang politik. Apalagi dalam arus globalisaasi sekarang, kita bisa terbawa arah," ujarnya.
Kedua, berdikari di atas kaki sendiri. Artinya Indonesia tidak bergantung kepada negara lain, melainkan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh negara sendiri.
"Bukan berarti kita menutup diri dari bangsa asing, tapi memilah mana yang sudah kita miliki. Jika belum, kita bisa minta bantuan teman-teman kita bangsa asing. Itu berdikari," terang Mega.
Ketiga, berkepribadian di bidang budaya. Menurut Mega, budaya Indonesia begitu beragam namun punya prinsip Bhineka Tunggal Ika. Mega lalu bercerita soal yang disebut 'pengamalan' Pancasila melalui lagu rock.
"Saat panitia meminta izin untuk bisa melakukan (acara) malam ini sebagai malam Bulan Bung Karno, saya katakan coba majukan dulu lagu-lagu rock. Mereka tentu kaget karena mengatakan itu kan bukan budaya kita, Bu," cerita Mega.
"Ya enggak apa, anak muda kita tak tertarik kalau enggak rock atau hiphop dan lain sebagainya. Tapi setelah itu kita perlihatkan seperti apa budaya Indonesia sendiri," lanjutnya disusul tepuk tangan tamu undangan.
Pernyataan Mega itu merujuk penampilan band rock besutan anak kandungnya, Prananda Prabowo bernama Rodinda yang tampil sebelum dirinya memberi sambutan. Band itu menyanyikan lagu-lagu berasal dari teks pidato atau tulisan Bung Karno.
"Sangat memprihatinkan kalau sekarang yang namanya gamelan yang indah-indah di Indonesia, sekarang sudah dibawa orang asing ke negaranya. Apakah saudara tahu hal itu?" tanya Mega.
"Bangsa asing menghargai bangsa kita, tapi kita lupa akar budaya kita. Semoga malam ini yang ditunjukkan PDIP dapat memberi manfaat," imbuhnya disusul tepuk tangan lagi.