Bom Meledak hingga Ketua KPU Diculik Jadi Potensi Terburuk saat Simulasi di Riau

Polda Riau menggelar simulasi pengamanan pemilu di Jalan Gajah Mada Kota Pekanbaru, Selasa (17/10).

REDAKSIRIAU.CO.ID - Polda Riau menggelar simulasi pengamanan pemilu di Jalan Gajah Mada Kota Pekanbaru, Selasa (17/10). Aksi ledakan bom dan penculikan Ketua KPU merupakan potensi yang paling diwaspadai dalam simulasi tersebut, termasuk baku tembak.

Simulasi itu juga diikuti jajaran Korem 031 Wirabima, Lanud Roesmin Nurjadin, Satpol PP, KPU, Bawaslu Riau, dan petugas Damkar terlibat. Selain itu, terlihat juga Gubernur Riau Syamsuar hingga Ketua DPRD Riau Yulisman.

Dalam simulasi, awalnya petugas kepolisian menampilkan aksi simulasi pengamanan yang dalam situasi kondusif. Sampai akhirnya dilakukan aksi orasi sejumlah orang dalam kampanye pasangan calon.

Loading...

Tiba-tiba kericuhan terjadi disusul sebuah ledakan bom. Sangking kerasnya, tamu undangan yang hadir kaget karena panggung dan area sekitar terasa bergetar.

Ini adalah simulasi yang nantinya anggota Polda Riau langsung bergerak cepat untuk melakukan langkah-langkah pengamanan. Sejumlah tahapan dilakukan petugas, mulai dari kampanye, pencoblosan, dan perhitungan suara. Termasuk situasi terburuk yang menjadi potensi dan gambaran penting dalam pengamanan pemilu tahun depan.

Seperti jika adanya massa yang melakukan aksi protes secara barbar. Saat itulah situasi mulai pecah, personel Polda Riau dan Sat Brimob yang disiapkan mulai mengamankan lokasi yang dipenuhi massa.

Hingga ahirnya dalam situasi terburuk ditampilkan. Seperti aksi teror, penculikan ketua KPU hingga peledakan bom dimulai untuk selanjutnya dikendalikan oleh jajaran Polda Riau bersama TNI.

Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan latihan simulasi sistem pengamanan kota hari ini berakhir. Itu selesai hampir 1 minggu petugasm melakukan latihan.

"Kenapa saya memutuskan di Jalan Gajah Mada, pertama agar personel dan seluruh stakeholder terbiasa. Kedua ini sekaligus mengedukasi masyarakat," ujar Iqbal.

Iqbal menyampaikan, dalam bekerja pengamanan Pemilu, perlu adanya kerjasama semua pihak. Seperti Bawaslu, KPU dan instansi lain yang ikut terkait dalam pengamanan pemilu.

"Di depan ada TNI dan Polri, tapi di belakang adalah semua pihak harus terlibat. Kita melatih dan beberapa bulan kita sudah lakukan upaya cegah dini," kata Iqbal.

Tak sendirian, Iqbal didampingi Gubernur Syamsuar yang ikut memantau terlihat kagum pada kerja tim. Mereka juga memuji aksi kompak selama latihan.

"Dari latihan tadi kita lihat Polda Riau siap mengamankan pemilu. Kecekatan dari anggota TNI, Polri dan tim pendukung dalam pengamanan. Kesiapan ini tentu kami apresiasi, semoga suasana tetap kondusif," ujar Syamsuar. (mcr/Ragil)

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...