Pemekaran, Edy Sindrang: jangan sok tau padahal cerita yang anda dapat hanyalah dongeng belaka

Edy Harianto Sindrang
REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Edy Heriyanto Sindrang yang juga menjadi tokoh dari selatan mengecam keras bagi oknum yang merasa paling vokal dan merasa berperan vital pada agenda pemekaran Indragiri Selatan (Insel) yang saat ini telah memasuki babak baru.

"Jangan banyak bunyi jika tidak mendalami sejarah awalnya pemekaran Insel, ketahui dulu latar belakang dan orang-orang yang memiliki kontribusi pemikiran tentang pemekaran tersebut, jangan sok tau padahal cerita yang anda dapat hanyalah dongeng belaka," ucapnya seolah-olah menuju kepada seseorang yang mungkin mengaku berperan vital pada pemekaran tersebut, Rabu (2/3/2016).

Loading...

Menurut ceritanya, rencana pemekaran Insel tersebut sudah bertahun-tahun yang lalu di perbincangkan, namun publik masih banyak yang tidak mengetahui siapa sebenarnya yang menggagas ide pemekaran itu.

Pria berambut putih ini mengulas sedikit sejarah dan  membeberkan nama-nama yang menurutnya sangat berperan penting dalam menggagas pemekaran Inhil Selatan (Insel) tersebut.

"Perlu publik ketahui bahwa isu pemekaran itu awalnya datang dari cerita warung-warung kopi di Kuala Enok sehingga berpindah ke pedagang dan terus tersebar luas keseluruh masyarakat, sehingga di gagaslah oleh tokoh-tokoh yang ada disana, tokoh-tokoh tersebut ialah H Badak dari Kuala Enok, H Sindrang dari Enok, H Said Menteng dari Reteh, dan Uteh Amat dari Keritang," sebutnya.

Politisi Partai Golkar ini menyebutkan dulu tokoh-tokoh yang di sebutkan namanya  tersebut sering mengadakan pertemuan di masing-masing kecematan tempat dimana mereka berdomisili, dan seiring waktu  pertemuan terbentuklah namanya Dewan Percepatan Pemekaran Kabupaten  (DKPP) yang di ketuai oleh Kamal.

Beliau juga meminta secara tegas agar diburu pemekaran tersebut dan di kawal baik-baik sehingga tidak ada lagi isu pembatalan pemekaran seperti beberapa waktu yang lalu.

"jika memang disuruh jemput bola, jemput saja, lebih cepat lebih tepat, agar tidak lagi tertunda atau terhenti ," tutupnya.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...