REDAKSIRIAU.CO.ID - Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerjunkan tim turun ke Riau. Tim melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah jembatan rentang panjang dan jembatan layang atau flyover di Pekanbaru.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Zulfahmi, Sabtu (21/10/2023) mengatakan, jembatan yang diperiksa kelaikan nya tersebut diantaranya adalah Jembatan Siak 3 dan Siak 4.
Selain itu, tim juga melakukan pemeriksaan kelaikan jembatan layang atau flyover Jalan Sudirman simpang Jalan Tuanku Tambusai atau Nangka dan flyover Jalan Sudirman simpang Jalan Imam Munandar atau Harapan Raya.
"Iya, tim dari KKJTJ Jakarta turun langsung ke Riau melakukan pemeriksaan kelaikan jembatan rentang panjang dan fly over yang ada di Pekanbaru," katanya.
Fahmi menegaskan, pemeriksaan jembatan dan flyover ini dilakukan untuk memastikan kondisi jembatan rentang panjang dan flyover laik untuk dilintasi kendaraan.
"Ini pemeriksaan rutin saja, untuk memastikan kelaikan jembatan, karena sudah beberapa tahun dibangun, proses pemeriksaan sudah selesai, kita masih menunggu hasilnya," ujarnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, tim kemudian mengkaji hasil pemeriksaan di lapangan tersebut. Butuh waktu beberapa hari kedepan untuk mendapatkan hasilnya.
"Sekarang masih digodok, lebih kurang dua mingguan lah baru diketahui hasilnya, nanti kalau sudah keluar hasilnya kita sampaikan," katanya.
Fahmi mengungkapkan, pihaknya sengaja mengandeng tim dari KKJTJ untuk melakukan pemeriksaan kelaikan jembatan ini. Sebab KKJTJ memiliki SDM dan peralatan yang mumpuni untuk mengecek kelayakan jembatan rentang panjang dan flyover.
Tidak hanya di Pekanbaru, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan kelaikan jembatan rentang panjang yang ada di Riau. Namun untuk melakukan pemeriksaan kelaikan jembatan tersebut pihaknya tidak lagi meminta bantuan dari tim KKJTJ.
"Daerah lain juga akan kita lakukan pemeriksaan, nanti kita akan mengunakan konsultan, karena kalau dari kementerian itukan terbatas dan yang dilayaninya kan se Indonesia, lama hasilnya keluar," katanya. (MCR/Ragil)