REDAKSIRIAU.CO.ID - Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau berhasil memadamkan kebakaran lahan di Bengkalis, Riau, pada Minggu (15/9/2023). Tepat pukul 14.30 api yang membara di lokasi tersebut dinyatakan padam.
Kepala pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan, tim satgas udara dan satgas darat di bantu 1 unit helikopter water bombing telah berhasil menjinakan kebakaran lahan. Lokasinya berada di Desa Buluh Manis, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis.
"Tim satgas udara berkolaborasi dengan tim satgas darat, dibantu helikopter water bombing BNPB berhasil memadamkan kebakaran lahan di Desa Buluh Manis, Bengkalis. Petugas di lapangan sudah melaporkan, api berhasil padam pukul 14.30 WIB," kata Edy, Minggu (15/8/2023) petang.
"Lahan yang terbakar adalah jenis lahan gambut. Lokasi kebakaran berada di titik koordinat 1.1956°, 101.05430°," imbuhnya.
Dikatakan Edy, tim gabungan terdiri dari TNI-Polri, Manggala Agni, BPBD, Damkar, Aparat Desa dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Mereka berhasil memadamkan api setelah berjibaku melawan bara selama 12 hari.
"Personel yang bertugas di lokasi kebakaran terdiri dari 1 petugas Pusdatin, 5 petugas BPBD Pekanbaru, 5 petugas Damkar, 8 petugas Manggala Agni, 2 petugas TNI, 16 petugas Polri, 4 petugas regu pemadam kebakaran dan 5 orang aparat desa," ujar Edy.
Pemerintah Provinsi Riau bersama Satgas Karhutla telah melakukan upaya pro aktif mulai dari antisipasi/pencegahan, penanggulangan, dan penindakan. Upaya ini telah dilakukan dari awal tahun secara berkesinambungan instansi terkait.
Antisipasi yang dilakukan melalui Pergub Penetapan Siaga Karhutla dan Pergub Pembentukan Satgas Karhutla. Kemudian, deteksi dini melalui aplikasi karhutla yang tersedia, melibatkan lebih dari 17 ribu personil lapangan. Kemudian perkuatan satgas udara, penyiapan 525 unit sumur bor, 9.672 unit sekat kanal, 1.546 unit embung, 817 unit pomoa pemadam, 1.499 roll selang pemadam.
Selain itu, juga melakukan penyuluhan, menyebarkan maklumat karhutla, pemasangan spanduk, diskusi terpumpun (FGD), patroli dan apel siaga untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Kemudian, melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca, pemadaman dan pendinginan di titik api, perbaikan embung dan sekat kanal, pemberian bantuan peralatan perlengkapan, dan anggaran operasional.
Aparat penegak hukum juga telah melakukan upaya penindakan terhadap tindak pidana selama periode 1 januari s/d 09 Oktober 2023. Polda Riau telah mengungkap 36 kasus dengan jumlah tersangka 35 orang dan seluas 1.224,5 Ha lahan yang terbakar. (mcr/ragil)