Loading...
Untuk itu Djamas menyampaikan perlu adanya sinergisitas dengan pihak Pemerintah Daerah (Pemda). Terutama dalam mengedukasi masyarakat akan bahayanya transaksi dengan rentenir. “Seperti Pegadaian kita punya program sahabat desa, sementara ini hanya di Danau Bingkuang Kampar. Di sana kita sediakan Unit Pegadaian Keliling (UPK) ini untuk mencegah tumbuh kembangnya rentenir. Tidak menutup kemungkinan tahun depan kita tambah lagi desa binaan,” katanya.
Djamas berpesan agar masyarakat menghindari adanya memakai jasa rentenir. “Praktek rentenir atau sejenisnya itu bukan solusi. Malah bisa memiskinkan masyarakat,” sebutnya,
Sebab selain merugikan peminjam juga menganggu sektor perekonomian lokal. “Karena peminjam hanya sibuk memikirkan bagaimana membayarkan hutang yang bunganya tinggi. Membuat pembangunan daerah terganggu, sebab banyak masyarakat yang sibuk hanya mencari uang melunasi hutang,” katanya.
Djamas juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan produk-produk yang ada di Pegadaian. “Produk kita banyak, selain gadai ada Kreasi atau untuk investasi murah ada tabungan emas. Kita terus sosialisasikan bahwa bertransaksi di Pegadaian itu mudah, cepat, murah," pesan Djamas.