REDAKAIRIAU.CO.ID Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) buka-bukaan mengenai kelangkaan minyak goreng murah. Dari mulai janji-janji pemerintah ke pedagang pasar hingga distribusi
Ketua Umum APPSI Sudaryono mengatakan, sejak Desember 2021 ada sejumlah janji pemerintah ke pedagang pasar perihal minyak goreng. Seperti akan memberikan subsidi minyak goreng ke pedagang pasar.
"Kami dijanjikan akan ada minyak goreng subsidi. Kita akan ada minyak goreng yang disubsidi. Kami kecewa, kenapa? Karena minyak goreng subsidi itu ternyata disalurkan menggunakan saluran ritel modern tanpa kami diberitahu sebelumnya tiba-tiba ritel modern jalan," paparnya, dalam konferensi pers, Kamis (10/3/2022).
Kemudian, pedagang pasar dijanjikan bisa meretur minyak goreng yang sudah terlanjur dibeli di harga tinggi, karena minyak goreng yang tinggi itu bisa membuat pedagang pasar menjual harga mahal ke konsumen.
"Pada kenyataannya kami mendapatkan laporan dari teman-teman pedagang Indonesia retur itu sulit dan hampir tidak bisa dilakukan. Kalaupun ada mungkin tidak lebih dari 3% dari semua pedagang yang bisa. Itu pun sporadis dan biasanya terjadi kalau menteri atau seorang pejabat melakukan kunjungan ke pasar, baru lah adalah aksi-aksi itu. Kalau tidak, ya, sudah," ungkap Sudaryono.
Tak ayal janji itu tak didapati. Itu juga yang menjadi penyebab langkanya minyak goreng murah.
Baca juga:
Warga +62 Jeli Baca Peluang, Ada Jastip Minyak Goreng Lho
Selain itu, penyebab lainnya langkanya minyak goreng adalah persoalan distribusi. Pasalnya, pedagang pasar selama ini mendapatkan sumber barang dari supplier dan distributor dengan mudah.
"Saat ini, kita agak sulit mendapatkan dari supplier atau distributor yang biasanya memberikan dan atau mengirim ke pasar-pasar," jelas Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) M. Mujiburrohman.
Pedagang pasar minta ini biar minyak goreng tidak langka. Cek halaman berikutnya.
(ara/ara)
Detikriau