Dan pada usia muda, kasus seperti ini sangatlah rentan terjadi. Sebanyak 728 kasus perselisihan dan pertengkaran terus-menerus terjadi pada usia dini.
"Itu disebabkan tidak terkontrolnya emosi dalam usia yang masih muda, karna pada usia muda sangat susah untuk mengendalikan emosi. Apalagi cara berfikir para remaja tersebut masih sedang goncar-goncar," ujar Fakhriadi, Sabtu (29/4/2017).
Dia menambahkan, banyak orang tua menikahkan anaknya pada usia dini, untuk meringankan beban tanpa berfikir apa dampak yang ditimbulkan kepada anak. Ada juga sebagian dinikahkan karena hamil duluan.
Angka perceraian pada usia dini terus bertambah. Kasus tersebut akan saling berkait, berawal dari perekonomian, maka perselisihan dan pertengkaran akan terjadi, karna emosi tidak terkontrol.
Maka timbulah fikiran untuk meninggalkan pasangan. Itulah penyebab sering terjadinya kasus perceraian tidak hanya di kalangan muda saja, di kalangan orang dewasa kasus sama seperti ini juga kerap terjadi.
"Kasus yang kita tangani kait-mengait, berawal dari hal yang kecil, lama kelamaan kasus tersebut menjalar-menjalar, sampai ke akar perceraian, karna apa, ya karna emosi yang tidak bisa terkontrol tadi", tutupnya.