Luapan air setinggi 2 meter lebih kurang itu di samping merendam rumah warga juga nyaris menenggelamkan kantor Polsek Pangkalan, dan rumah ibadah. Bahkan dikabarkan, jembatan di dekat SPBU Pangkalan penghubung jalan Sumbar-Riau ambruk.
Tidak itu saja, tetapi bencana tanah longsor disepanjang Jalan Sumbar-Riau di Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan, tepatnya di Jorong Pasar Manggilang dan Jorong Lubuak Jantan, menimbun badan jalan hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua nan empat. Baca: 316 Rumah di Gunung Sahilan Sudah Terendam
Wali Nagari Manggilang, Rabini, menyebut hujan dengan intensitas lebat sejak pukul 18.00 WIB Kamis (2/3/2017) hingga siang Jumat (3/3/2017) ini masih terus mengguyur Kecamatan Pangkalan.
Bahkan semula sungai Batang Manggilang dan Malagiri yang bermuara pada Batang Mahat ikut meluap dan merendam 16 KK di Jorong Pasar. Namun, sejak hujan deras semalam, puluhan anggota keluarga yang tinggal dekat Batang Malagiri dan Manggilang sudah mengosongkan rumahnya untuk pindah sementara kerumahnya sanak famly di Pasar.
"Songsor dua titik, kemudian banjir akibat luapan Batang Manggilang dan Malagiri. Kemudian diperbatasan antara Nagari Manggilang dan Pangkalan tepatnya di Jorong Sopang itu sudah banjir dan menggenangi jalan Sumbar-Riau sejak pukul 5.00 WIB subuh tadi," ucap Wali Nagari Manggilang, Rabini.
Kini pihak BPBD Limapuluh Kota terus melakukan upaya evakuasi masyarakat di Nagari Pangkalan. Kemudian menyingkirkan longsoran tanah di beberapa titik di sepanjang jalan Sumbar-Riau di Nagari Manggilang agar bisa sampai di Nagari Pangkalan.
Banjir tidak saja terjadi di Pangkalan, tetapi juga di Kecamatan Harau, Suliki, Bukik Barisan, dan Luak. Akibat intensitas hujan lebat turun merata di Kabupaten Limapuluh Kota diprediksi batang sinamar juga meluap hingga mengakibatkan banjir di Nagari Tarantang. (khatik)
