Menurut sebuah studi baru dari Walter Reed Institute of Research, teori tentang kopi yang dapat menyembuhkan sakit kepala sebenarnya hanya bertahan pada dua malam pertama Anda rutin melakukannya. Selebihnya? Cara ini tidak berpengaruh lagi.
Dilansir dari purewow.com, Kamis (23/6/2016), studi ini diikuti oleh 48 orang partisipan yang selama lima malam berturut-turut. Setiap partisipan membatasi diri mereka untuk tidur hanya lima jam saja. Sebagian orang meminum kopi dalam cangkir besar sebanyak dua kali dalam sehari.
Orang yang rutin meminum kopi akan merasakan tubuh dan perasaannya membaik dalam dua hari pertama.
Selama dua hari pertama, kelompok ini memberikan hasil terbaik mereka pada tes bakat dan mengaku bahwa diri mereka merasa lebih bahagia dari biasanya. Namun, setelah memasuki hari ketiga, kelompok peminum kopi dengan kelompok yang tidak meminum kopi seakan bertukar peran. Prestasi yang didapatkan oleh kelompok peminum kopi pada hari sebelumnya seakan menghilang, turun drastis.
Intinya adalah kopi atau kafein sebenarnya hanya berfungsi atau dapat bekerja dengan baik dalam keadaan darurat. Bagaimana dengan efek jangka panjangnya?
Kopi memang berpengaruh pada kualitas tidur Anda. Karena itu, ketika Anda merencanakan untuk rutin meminum kopi, sebaiknya pikirkan juga kualitas tidur. Kualitas tidur seharusnya menjadi prioritas nyata Anda.