Wakili Bupati, Ini Penyampaian Asisten I Setda Inhil Pada Dialog dan Diskusi Wawasan Kebangsaan

REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Bertempat di Aula Kantor BAPPEDA Inhil di laksanakan dialog dan diskusi wawasan kebangsaan yang di buka Asisten 1 Setda Inhil Drs.Afrizal turut di hadiri Kasdim 0314 Inhil, Wakapolres Inhil, Kepala Kesbangpol, Tokoh Agama, Mahasiswa serta paguyuban, Organisasi yang ada di Kabupaten Inhil, Jum’at (18/11/2016).

Kegiatan yang di buka Bupati Inhil dalam hal ini di wakili Asisten 1 Setda Inhil Drs.Afrizal dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemkab Inhil sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dialog dan diskusi wawasan kebangsaan yang bertujuan untuk lebih meningkatkan dan menggugah kembali rasa nasionalisme, cinta tanah air, setia kepada Pancasila dan UUD 1945 serta negara kesatuan Republik Indonesia.

Loading...

"Kesadaran kebangsaan merupakan kondisi yang amat dinamis yang perlu dibina dan dikembangkan serta di dukung oleh intitusi pemerintah, institusi politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan keamanan. Jika kondisi seperti itu tetap terpelihara dan terbina dengan baik, maka kesadaran kebangsaan dapat tumbuh dengan mantap," sebutnya.

Sebaliknya, dilanjutkan, apabila tidak terarah, tidak dibina dan dijaga dengan baik, maka semangat kebangsaan dapat luntur bahkan hilang. kondisi inilah yang berpotensi menimbulkan goncangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. namun tak dapat di pungkiri, penyebab utama timbulnya keadaan tersebut adalah karena pudarnya semangat kesadaran bangsa.

"Begitu juga seluruh lapisan masyarakat hendaknya memiliki cita-cita dan tujuan serta pengertian yang sama tentang persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam diri setiap warga negara haruslah terpatri hasrat dan tekad untuk hidup damai dan bersatu sebagai satu bangsa di dalam suatu negara, terlepas dari perbedaan etnis, ras, agama, dan golongan," imbuhnya.

Menurut penyampaiannya, semangat kebangsaan itu ditujukan untuk persatuan dan kesatuan bangsa yang harus di tempatkan di atas segala bentuk perbedaan lokal.

"Masyarakat kita merupakan masyarakat yang heterogen, yang terdiri dari berbagai suku, etnis, agama dan budaya yang merupakan kondisi alamiah majemuk dan kompleks. keragaman tersebut merupakan unsur yang sangat strategis dan menguntungkan untuk membangun bangsa, namun disisi lain juga memberi potensi kerawanan yang besar dari berbagai segi kehidupan yang sewaktu-waktu dapat memicu gejolak dan dikhawatirkan berakhir dengan konflik antar golongan, ras, agama atau daerah yang sungguh sangat tidak kita harapkan dan kita inginkan," katanya.

Terakhir Afrizal menambahkan bahwa makna wawasan kebangsaan dan implementasinya pada masa sekarang ini tentu telah berbeda dengan apa yang terjadi pada zaman perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1945. kondisi dan situasi telah berubah dengan segala tantangannya dan dalam kaitan itulah rekonstruksi kebangsaan harus dilaksanakan, yaitu semua warga negara dapat memulainya dengan membangun kembali rasa, paham dan semangat kebangsaan, dengan memberikan makna baru terhadap hal yang selaras dengan kebutuhan perkembangan zaman.

"Seluruh lapisan masyarakat tentunya akan menjadi corong dan pengguna dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dan terus berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan di lingkungannya, untuk itu pemantapan, pemahaman ideologi dan wawasan kebangsaan perlu di selenggarakan, karena sangat berperan sekali dalam membentuk karkater kehidupan berbangsa dan bernegara," sebutnya. (Adv)

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...