Loading...
"Harga minyak sawit dipengaruhi oleh minyak kedelai, karena keduanya bersaing untuk pangsa di pasar minyak nabati global," ujarnya, Selasa (11/10/2016).
Ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan harga CPO tersebut. Beberapa diantaranya adalah melemahnya permintaan dari negara importir utama seperti Eropa dan Timur Tengah.
Selain itu, menurunnya harga ?minyak bumi dunia juga memiliki hubungan erat terhadap harga CPO. Pada periode September 2016, rata-rata harga minyak bumi turun sebesar 15% dibandingkan periode tahun lalu.
Faktor lain, yaitu terjadinya kelebihan pasokan minyak nabati dunia dengan berhasilnya panen dan meningkatnya produksi minyak kedelai dan rapeseed.
"Menipisnya perbedaan harga minyak kedelai dan sawit mendorong beberapa negara importir minyak nabati beralih ke minyak nabati lain," sambungnya.
Hal ini diperburuk lagi dengan harga referensi CPO yang menguat 2 bulan terakhir dan berada di atas ambang batas pengenaan BK di level US$ 750.
Sehubungan hal tersebut Kementerian Perdagangan memutuskan untuk mengenakan BK terhadap CPO sebesar US$ 3/MT untuk periode Oktober 2016
Berdasarkan penetapan harga TBS Provinsi Riau, nomor 40 periode 12 sampai 18 Oktober 2016: Umur 3 tahun Rp1.295,64 Umur 4 tahun Rp1.445,76 Umur 5 tahun Rp1.546,63 Umur 6 tahun Rp1.593,08 Umur 7 tahun Rp1.653,60 Umur 8 tahun Rp1.705,22 Umur 9 tahun Rp1.760,58 Umur 10 tahun sampai 20 tahun Rp1.809,14 Umur 21 tahun Rp1.766,69 Umur 22 tahun Rp1.723,55 Umur 23 tahun Rp1.681,09 Umur 24 tahun Rp1.663,97 Umur 25 tahun Rp1.595,49 Indeks K : 91,32 persen Harga CPO Rp7.498,38 Harga kernel Rp6.688.50 Terjadi penurunan harga sebesar Rp.136,97 per kilogram untuk umur 10 sampai 20 tahun.