REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau menilai harga jual buah kelapa di daerah ini masih terbilang rendah dan tidak sesuai dengan biaya operasional maupun perawatannya.

Dengan harga jual Rp 1700 hingga Rp 1800 perkilogram kepada pengepul, sebagian masyarakat mengaku masih kesulitan untuk memenuhi biaya kehidupan sehari-hari.

"Dengan menimbang harga bahan pokok saat ini, minimal harga kelapa perkilo itu harus Rp 2000," sebut salah seorang petani di Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) Inhil yang mengaku bernama Rizal, Sabtu (14/11/2015).

Dengan harga jual segitu, menurut Rizal, biaya perawatan atau biaya operasional kebun kelapa baru akan tertutupi dan mendapat keuntungan untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

"Untuk upah kerja saja biasanya kita menghabiskan separuh dari hasil penjualan, belum lagi untuk biaya kehidupan menjelang panen buah kelapa itu, jadi kalau harganya masih seperti sekarang ini masih belum cukup untuk kita," imbuhnya.

Selain itu, Hendra petani kelapa asal Kecamatan Mandah juga mengungkapkan hal senada, ia berharap dalam waktu dekat harga komoditi penghasilan terbesar masyarakat Inhil itu bisa meninggkat dan memiliki ketetapan harga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Sudah lama kami mengharapkan agar harga kelapa ini bisa sesuai dengan kebutuhan biaya hidup kami, agar kami tidak kesulitan untuk membiayai biaya keluarga maupun pendidikan untuk anak-anak," ungkapnya.

Lebih jauh ia menyampaikan bahwa saat ini sebagian besar perkebunan kelapa masyarakat banyak yang terserang hama sehingga membutuhkan biaya lebih untuk perawatan pemulihan kebun tersebut.

"Jadi jika hanya bertumpu kepada penghasilan kebun kelapa saja tentunya tidak akan cukup, oleh karena itu terkadang kami juga menjadi nelayan untuk menutupi biaya hidup," akunya.

Sementara itu, salah seorang pengepul di Kecamatan GAS, beberapa waktu yang lalu mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa berbuat banyak untuk meningkatkan harga jual kelapa masyarakat, karena ia juga mendapatkan harga jual yang rendah dari perusahaan yang membeli kembali buah kelapa tersebut.