Gara-gara Meningginya Penyakit Ini, Sekda Panggil Kadiskes

Ilustrasi/Ist
REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU- Sekretaris Daerah (Sekda) Pekanbaru, M Noer menilai alasan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Helda minimnya anggaran atasi wabah demam berdarah tidak tepat. Apalagi saat ini angka DBD terus bertambah di Pekanbaru.   

M Noer sampaikan semestinya sebagai kepada satuan kerja (satker) bisa mencari solusi yang cepat dan tepat. Sehingga jumlah korban DBD tidak terus bertambah, apalagi dengan angka kasus yang menyentuh 700 lebih. “Di APBD Perubahan kan kita alokasikan anggaran yang sifatnya mendesak dan dibutuhkan," sebutnya, Kamis (06/10/2016).   

Loading...

M Noer menegaskan jika memang anggaran telah habis. Semestinya Diskes dapat memakai mata anggaran dari APBD Murni digeser untuk memenuhi kebutuhan. "Diusulkan tambahan di APBD Perubahan,” tuturnya.   

Bahkan M Noer sebut dirinya sudah pernah menyampaikan mekanisme tersebut ke Diskes Pekanbaru. Hanya saja M Noer belum tahu apakah Diskes sudah ajukan usulan di APBD Perubahan.   

Ia berjanji akan segera memanggil Kepala Diskes Pekanbaru melalui Asisten IV untuk penanganan kasus DBD. Ia pun terlihat kaget ketika mengetahui kasus DBD sudah hampir menyentuh 800 kasus dengan korban meninggal 10 orang.   

Seperti yang diberitakan sebelumya Tahun 2016 jumlah kasus DBD sudah mencapai 793 kasus. Faktor penyebab dikarenakan kondisi cuaca yang pancaroba, membuat nyamuk penyebar virus aedes aegepty berkembang bebas.   

2016 merupakan rekor tertinggi angka DBD sejak empat tahun terakhir. Tahun 2013 tercatat hanya 113 kasus, lalu meningkat di tahun 2014 menjadi 209. Kasus DBD terus bertambah menjadi 502 kasus di tahun 2015.   

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...