REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Pekan pertama bulan Oktober 2016, harga tandan buah segar (TBS), sawit di Riau kemabali mengalami penurunan harga sebesar Rp 135. Akibat penurunan harga ini, harga TBS sawit untuk umur 10 tahun sampai 20 tahun tidak lagi menyentuh diharga Rp 2.000.   

Sekretaris penetapan harga TBS, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Rusdi mengatakan, turunnya harga TBS pekan ini lebih disebabkan, harga CPO di bursa komoditas Indonesia sepanjang pekan ini turun tajam.   

"Hal ini juga sama dengan Malaysia yang juga memperlihatkan pelemahan harga. Tudingan berupa sentimen negatif dari Eropa terkait pengelolaan tanaman penghasil CPO di kedua negara produsen utama ini," ujarnya, Selasa (04/10/2016).   

Tuduhan yang dilontarkan berupa kurang arifnya Pemerintah dalam pengelolaan industri kelapa sawit seperti deforestasi hutan hujan dan menghancurkan satwa liar.   

Pemerintah Malaysia telah merilis bantahan atas tuduhan dimaksud yang disampaikan oleh CEO The Malaysia Palm Oil Council (MPOC) Dr. Yusof Basiron. Malaysia telah melakukan industri kelapa sawit ramah lingkungan sejak dengan mewajibkan usaha kelapa sawit memiliki sertifikat MSPO sebagaimana Indonesia mewajibkan ISPO.   

Kekhawatiran juga datang dari pemerintah dan industri Jerman atas dampak lingkungan budidaya kelapa sawit. Kanselir Jerman Angela Merkel sebelumnya telah mengangkat isu atas keberlanjutan perkebunan kelapa sawit di Malaysia.   

Menyikapi hal tersebut, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak melakukan kunjungan ke Jerman untuk meredakan kekhawatiran tersebut.   

Melihat kondisi ini, diperkirakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan melemah dengan sentimen negatif dari Eropa. Namun juga akan dipengaruhi pergerakan harga minyak mentah, yang jika terus menguat akan mengangkat harga CPO dan sebaliknya.   

Faktor penyebab lainnya adalah keseimbangan supply & demand, harga komoditi sejenis/substitusi, dan kebijakan negara-negara importir. Komoditi lain yang mengalami penurunan minggu ini adalah minyak bumi, jagung dan kedelai meskipun penurunannya tidak separah CPO.   

Berdasarkan hasil rapat penetapan harga TBS Provinsi Riau nomor 39 periode 05 sampai 11 Oktober 2016; Umur 3 tahun Rp1.393,91 Umur 4 tahun Rp1.555,12 Umur 5 tahun Rp1.663,49 Umur 6 tahun Rp1.713,73 Umur 7 tahun Rp1.778,75 Umur 8 tahun Rp1.834,29 Umur 9 tahun Rp1.894,01 Umur 10 tahun sampai 20 tahun Rp1.946,11 Umur 21 tahun Rp1.900,89 Umur 22 tahun Rp1.854,95 Umur 23 tahun Rp1.809,73 Umur 24 tahun Rp1.791,50 Umur 25 tahun Rp1.718,57 Indeks K : 91,95 persen Harga CPO Rp7.931,56 Harga kernel Rp7.487.29 Terjadi penurunan harga sebesar Rp. 135,67 per kilogram untuk umur 10-20 tahun.