Nyaris Lumpuh karena Diseruduk Muridnya, Guru Rosita Berjuang dengan Kursi Roda

REDAKSIRIAU.CO, MEDAN, - Tubuh mungil Rosita (36), warga Jalan Selam IV, Mandala, Kota Medan, pasrah di atas kursi roda. Sesekali dia meringis sambil memegangi pinggangnya, dan sering kali, dia berdiri menggunakan walker selama beberapa menit. Disibakkannya sedikit kemeja putih yang dikenakannya membuat korset tebal yang membuatnya tubuh bagian atasnya terbantu untuk tetap tegak. "Harus seperti ini terus, sebentar berdiri, sebentar duduk. Kalau terlalu lama duduk atau berdiri, punggung saya nyerinya mintak ampun. Kalau coba dibawa jalan, bisanya cuma dua langkah sampai lima langkah. Saya jadi bergantung dengan alat-alat ini semua," katanya dengan mimik sedih saat ditemui sepekan lalu di kantin RS Murni Teguh Medan. Guru mata pelajaran matematika di SMP Sutomo 1 yang berada di Jalan Letkol Martinus Lubis Nomor 7 Medan sejak Juli 2003 ini harus meninggalkan dunia pendidikan yang dicintainya sejak Rabu (20/4/2016) lalu. Waktu itu, dia sedang berjalan di lingkungan sekolah, dari arah gerbang sekolah yang tertutup dia melihat murid kelas tujuh berinisial F berada di sana. Tiba-tiba, dilihatnya F berlari sangat kencang ke arahnya dan menubruk tubuhnya dengan keras. Mereka tidak terjatuh ke tanah karena Rosita menahan benturan tubuh F dengan kaki kanannya. Namun selang beberapa menit kemudian, guru yang selama 14 tahun mengajar tidak punya catatan buruk ini merasakan sakit yang luar biasa dan kakinya menjadi kebas. "Saya merasa F sengaja menabrak karena sebelumnya dia sudah pernah mengancam. Dia dan abangnya termasuk murid nakal, suka ganggu teman dan sering ke BP. Sebelum kejadian, saya beberapa kali menegur dan menasihatinya karena sering tidak mengerjakan tugas," ucap perempuan berkaca mata itu. Melihat sangat yang timbul akibat benturan tersebut, pihak sekolah mengizinkan Rosita pulang lebih awal. Dia langsung menemui seorang dokter di Jalan Sutomo Medan dan melakukan rontgen di Pramita, hasilnya menyatakan tulang panggulnya bergeser dan bantalan tulang belakangnya robek. Tak puas dengan hasil itu, dia mendatangi lagi dokter spesialis di RS Columbia Asia Medan. Hasilnya, akibat benturan yang dialaminya, dia mengalami pergeseran dan retak pada tulang panggul hingga menimbulkan peradangan. "Keluarnya bantalan tulang belakang, tertekannya saraf, risikonya adalah kelumpuhan. Bayangkan, di usia saya yang masih terbilang muda, ucapan dokter membuat saya benar-benar syok, kalut dan sangat sedih," ujar perempuan yang belum menikah dan menjadi tulang punggung keluarganya ini. Besoknya, pihak sekolah melalui guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) Jusman memanggil orangtua F, Lasimin Supina. Namun, berkali-kali dipanggil, Lasimin menolak hadir ke sekolah. Sampai akhirnya lewat telepon, Lasimin menyatakan akan bertanggung jawab dengan mengganti seluruh biaya perobatan, gaji dan insentif yang dipotong selama tidak dapat bekerja. Legalah dia mendengar pernyataan yang disaksikan para guru itu. Dia lalu berupaya mencari kesembuhan ke Penang, Malaysia, pada 25 Mei 2016. Dokter spesialis ortopedi di negeri jiran menyatakan hal yang mirip, bantalan tulang belakangnya keluar dan panggulnya meradang. Dokter tidak bisa memastikan kesembuhannya, mereka hanya menawarkan tahapan pengobatan seperti konsumsi obat, fisioterapi, suntikan dan jalan terakhir operasi. Kepala sekolah Tania Salim lalu memintanya pergi ke panti jompo Taman Bodhi Asri di Jalan Medan-Binjai KM 13,8 karena ada layanan fisioterapi gratis. Namun saat melihat hasil MRI-nya, mereka angkat tangan karena alatnya tidak memadai. "Bayangin, saya disuruh berobat ke panti jompo? Itu pun masih saya turutin. Saya direkomendasikan untuk menjalani operasi di Singapura, katanya biayanya miliaran. Tapi operasi itu tidak menjamin saya sembuh total, masih ada kemungkinan saya lumpuh total. Saya masih 36 tahun, saya pilih bertemu Tuhan daripada seumur hidup duduk di sini," katanya sambil menghapus air mata. Penderitaannya semakin bertambah ketika orangtua F tak menepati janjinya untuk membayar sem

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...