Awalnya, hal tersebut tidak diketahui oleh wanita cantik berdarah Jepang dan Kanada itu. Namun setelah diberi tahu oleh temannya, ia pun langsung tak bisa membendung emosinya saat itu. Akibatnya, ia pun meluapkan semua kekesalannya di Facebook miliknya.
“Saya mencintai negeri ini dan saya melakukan yang terbaik selama berada di sini tapi bagaimana bisa saya tinggal di sini ketika ada orang-orang seperti itu? Bagaimana saya bisa percaya dengan orang? Jika peristiwa tersebut dilakukan oleh seseorang yang saya kenal atau sengaja dilakukan untuk bersenang-senang saya bisa memahami. Namun yang terjadi orang yang melakukannya adalah seorang petugas imigrasi? Saya tidak bisa memercayai ini,” demikian tulisnya di laman Facebook-nya.
Masalah ini langsung mendapat respon dari pihak imigrasi Filipina. Melalui juru bicaranya, Antonette Mangrobang berjanji akan memecat orang tersebut, jika dia memang benar dari salah satu 2.000 petugas imigrasi Filipina.
“Merupakan tugas kami untuk mengonfirmasi apakah yang bersangkutan merupakan salah satu dari 2.000 petugas kami. Kami menjamin, kasus seperti ini tidak akan terulang dan privasi warga menjadi fokus penting kami,” tutur Mangrobang.