Siswa Walenrang Tewas Setelah Ditikam Empat Kali

REDAKSIRIAU.CO, BELOPA - Salah seorang siswa SMA Negeri 2 Walenrang, bernama Danit Sudirman Gattang alias Onting (17) di Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu tewas setelah ditikam empat kali oleh pemuda yang diduga masih memiliki hubungan keluarga, Selasa (23/8/2016). Siswa kelas XII atau kelas III meregang nyawa setelah ditikam pada bagian rusuk sebelah kanan sebanyak dua kali, rusuk sebelah kiri satu kali dan bagian belakang sebanyak sekali di Lapangan Batusitanduk. Onting sempat mendapat pertolongan warga dan dilarikan ke Puskesmas Walenrang setelah terkapar di Lapangan Batusitanduk. Namun akibat luka bekas tusukan parah dan mengalami pendarahan hebat, nyawanya tidak dapat tertolong dan meninggal dunia di Puskemas tidak lama setelah kejadian. Dalam peristiwa ini, selain siswa malang diatas, pelaku yang diduga sebanyak tiga orang yakni, Aidil, Appi alias Bram dan Ambung, mereka juga melakukan aksi pemarangan kepada lelaki bernama Paisal alias Ancong (21) di waktu bersamaan. Korban Ancong juga meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Sawerigading Kota Palopo. Luka terbuka akibat tebasan parang di bagian kepala tidak mampu diantisipasi oleh dokter, akibatnya Ancong meninggal juga tidak lama setelah kejadian. Wakapolres Luwu, Kompol Sainong, setelah menghadiri pemakaman kedua korban diatas membenarkan data korban dan pelaku diatas. Dia menyebutkan dari tiga pelaku tersebut pihaknya baru menangkap satu orang diantaranya yakni Ambung. "Satu orang pelaku bernama Ambung telah kami amankan saat berada di Kelurahan Bulo Kecamatan Walenrang sekira pukul 06.30 pagi tadi. Pengakuannya dia ingin menyerahkan diri setelah menyadari perbuatannya salah, namun karena banyaknya massa akhirnya dia kabur untuk mengamankan diri," kata Sainong. Dua pelaku lainnya, yakni Appi dan Bram masih dalam pengejaran polisi. "Kami sudah melakukan komunikasi dengan kelaurga kedua pelaku Appi dan Bram agar meminta mereka menyerahkan diri," katanya. Kapolsek Walerang, AKP Amos Bija yang juga menghadiri pemakaman kedua korban menjelaskan kronologi kejadian sebelum Onting dan Ancong ditikam dan diparangi. Diceritakan awalnya, ketiga pelaku, Ambung yang beralamatkan di Dusun Pabuntang Kelurahan Bulo, Kecamatan Walengrang, Aidil alamat di Dusun Balla, Desa Kendekan, Kecamatan Walenrang Timur dan Appi alias Bram alamat di Dusun Pabuntang, Kelurahan Bulo, Kecamatan Walenrang mendatangi sejumlah orang di Lapangan Batusitanduk. "Saksi menceritakan jika mereka mendatangi saksi sambil bertanya, mana jagonya Batusitanduk dengan menggunakan dialek bahasa daerah," kata Amos Bija. Beberapa orang yang di Tribun Lapangan Batusitanduk sekitar pukul 23.45 malam itu lari karena takut dan memilih duduk di konter penjual pulsa tidak jauh dari Tribun Lapangan Batisitanduk. Lanjut diceritakan Amos Bija, berselang sekira 5 hingga 10 menit, datanglah kedua korban boncengan menggunakan motor scopy. "Korban kemudian menyapa ketiga orang pelaku dengan dialeg darah, ohh kau ternyata, kemudian korban berbalik dan meninggalkan ketiga pelaku," kata Kapolsek Walenrang. Namun setelah berbalik, salah seorang dari pelaku menarik bahu salah seorang korban. "Sepertinya ada ketersinggungan, dari keterangam dua saksi lainnya yang ada di tribun saat itu, mereka awalnya adu mulut, saling dorong kemudian tiga orang pelaku mengelurkan badik dan parang yang telah mereka bawa," katanya. Sampai saat ini, pihak Polres Luwu masih melakukan pemeriksaan dan introgasi terkait pemilik badik dan parang yang sudah disita polisi termasuk siapa yang menikam dan melakukan pemarangan. "Saksi menyebutkan setelah ditikam Danit Sudirman Gattang alias Onting (17) yang merupakan siswa SMA ini sempat lari dan berusaha mencari pertolongan, namun pelaku mengejarnya ke dalam lapangan, siswa ini kemudian ditikam kembali dan akhirnya terjatuh," jelas mantan Kasat Reskrim Polres Palopo ini. Korban lainnya Ancong (21) juga mengalami luka parah, kepalamya mengalami pendarahan hebat akibat tebasan parang. "Kami akan terus mengejar pelaku sampai tertangkap, kami minta keluarga korban tidak terpancing dan mengambil tindakan lain, percayakan kepada kami untuk menangkap pelaku dan memprosesnya secara hukum," janji Amos Bija. Dari pantauan KORAN SINDO, kedua jenazah korban dilepas dalam satu rumah, tidak kurang dari seribuan orang pelayat yang mendatangi acara pelepasan jenazah kedua korban ini.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...