"Sejauh ini belum ada BUMD yang dilibatkan," ujarnya, Jumat (26/09/2016).
Keterlibataan PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) dalam persemuan itu, hanya sebatas anggapan bahwa perusahaan ini dianggap sejalan dengan rencana pembangunan kawasan industri tersebut. Mengingat PT PIR bergerak dibidang pengembangan dan investasi.
Perusahaan plat merah ini ditunjuk menjadi leading sektor untuk mengkoordinir tiga wilayah yang terlibat dalam pengembangan kawasan tersebut. Perusahaan itu akan mengatur konsep bagaimana sistem dan akan mengkoordinir perusahaan masing-masing daerah dalam pengembangan. Ke tiga kabupaten kota yang akan bersentuhan langsung dengan kawasan itu adalan Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Kuansing.
"Entah nanti akan dibentuk perusahaan baru, atau daerah sudah punya perusahaan yang sejalan dengan konsep yang diajukan, itu koordinatornya pada PT PIR," sambungnya.
Hasil rapat yang berlangsung pada awal pekan lalu itu belum ada MoU yang dilakukan oleh BUMD dalam keterlibatan pengelolaan. PT Pelindo I sendiri masih menunggu perusahaan daerah yang dianggap siap untuk terlibat. Namun yang pasti, Syafrial menegaskan, hasil kesepakatannya ke tiga daerah itu akan tetap dilibatkan. "Pertemuan kemaren masih sebatas menyamakan persepsi bahwa hadirnya kawasan industri di kuala enok akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," sambungnya.