Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah ditutup pada posisi Rp13.205/USD atau semakin memburuk dibanding penutupan sebelumnya Rp13.187/USD. Posisi rupiah menurut data Bloomberg sore ini juga berada pada level Rp13.205/USD atau jauh lebih buruk dibanding penutupan sebelumnya, yang berada di level Rp13.168/USD. Pergerakan mata uang Garuda hari ini berada pada kisaran harian Rp13.170-Rp13.243/USD.
Sementara berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada di level Rp13.228/USD. Posisi ini tercatat semakin memburuk dengan penurunan sebesar 77 poin dari posisi sebelumnya di level Rp13.151/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (14/9/2016) yen tergelincir ke level terendah dalam satu pekan terhadap USD pada hari ini, setelah sebuah laporan mengatakan bahwa Bank of Japan (BoJ) sedang mempertimbangkan langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut, termasuk mengambil suku bunga lebih dalam wilayah negatif.
Sementara, sumber mengatakan kepada Reuters bahwa BOJ dapat membuat program pembelian obligasi pemerintah besar-besaran lebih fleksibel, harian bisnis Nikkei mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan mempertahankan janji untuk meningkatkan kepemilikan, akan diumumkan pada pertemuan kebijakan pekan depan.
Yen terhadap USD menguat 25% tahun ini sampai Juni, ketika mata uang safe-haven memukul 2,5 tahun tinggi dari 99 per USD setelah terjadinya referendum Inggris keluar dari Uni Eropa. BoJ pun pada Januari menurunkan suku bunga ke wilayah negatif untuk pertama kalinya, langkah ini untuk melemahkan yen.
USD terhadap yen naik 0,7% pada hari ini ke level 103,35 atau terkuat terhadap mata uang Jepang sejak 6 September. Selain itu, euro pun tercatat naik terhadap yen sebesar 0,9% atau tertinggi dalam sembilan hari ke level 116,085.
Greenback sendiri mendatar terhadap beberapa mata uang lainnya, setelah sebelumnya mencapai level cukup tinggi dalam satu pekan, hanya sepekan sebelum pertemuan kebijakan berikutnya AS Federal Reserve dimulai. Mata uang terkait komoditas seperti dolar Australia dan Kanada rebound moderat.