Perkuat Ekonomi Kawasan, Indonesia Manfaatkan KTT ASEAN

REDAKSIRIAU.CO, VIENTIANE - Indonesia menjadikan KTT ASEAN ke-28 dan 29 yang berlangsung selama tiga hari di Laos (6-8 September 2016) sebagai momentum memperkuat kebersamaan di kawasan. Salah satunya upaya peningkatan kerja sama perdagangan antar negara-negara ASEAN. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dalam KTT ini, pihaknya yang hadir dalam ASEAN Business and Investment, menegaskan pentingnya penguatan kerja sama perdagangan antar negara anggota.

  

   "ASEAN harus tetap solid begitu pula Masyarakat Ekonomi ASEAN yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Dengan demikian maka posisi tawar kita musti akan lebih," ujarnya di Hotel Don Chan Palace, Vientiane, Laos, Senin (5/9/2016).

Loading...

  

   Menurut Enggar, globalisasi tidak bisa dibendung sehingga Indonesia harus bisa memanfaatkan keterbukaan dalam kawasan ASEAN. Pihaknya mengatakan ingin membuat rencana untuk mempunyai daya saing dalam keterbukaan ASEAN. "Kami sedang lakukan kajian dan dalam proses. Setelah kajian matang, kami akan putuskan. Jadi kami berkeinginan kita harus ekspansi," ungkapnya.

  

   Dalam KTT ASEAN ini juga, lanjut Mendag, Indonesia memanfaatkan waktu untuk berbicara dengan dunia usaha dari kalangan anggota ASEAN. (Baca: Jokowi Serukan Penguatan Kerja sama Ekonomi ASEAN)

  

   "Tadi kami bertemu dengan pengusaha Laos, yang sementara ini impor barang dari Indonesia melalui Thailand. Karena itu biaya mereka menjadi tinggi. Kita tidak dapat keuntungan dengan harga yang tinggi itu. Kan ini jadi penghambat, volume ekspor turun. Mereka minta dibuka akses langsung," bebernya.

  

   Atas permintaan itu, Mendag menyampaikan akan ada suatu kegiatan expo yang dilakukan pada tanggal 12-16 Oktober mendatang, dengan menggandeng KBRI di Laos. Termasuk dari atase perdagangan dengan kantor Kementerian Perdagangan, dimana terjalin pertemuan antara pengusaha dan industriawan Indonesia dan Laos. Dengan demikian, hubungan bilateral antara pengusaha dapat tercipta. Pasalnya, kata Enggar, Laos merupakan salah satu pasar yang masih terbuka lebar. Ia pun bercerita soal perjalanan menuju ke Laos, banyak pengusaha negara tersebut ingin menjalin kerja sama lebih erat. Termasuk pengusaha gula dan beras, dimana Indonesia mengimpor dari mereka.

  

   Meski demikian, Indonesia tidak akan meninggalkan mitra lamanya Thailand dalam membuka akses perdagangan langsung ke Laos. "Saya sudah sampaikan bahwa kami akan membuka pasar langsung. Agak terkejut mereka (Thailand) dan bilang supaya mereka jangan ditinggalkan," jelasnya.

  

   Atas permintaan itu, Mendag menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan meninggalkan siapapun, sejauh harga kompetitif dan tidak menekan harga. "Jangka panjangnya, saya mengajak mereka untuk investasi ke Indonesia, kerja sama dengan pengusaha Indonesia, gula dan sebagainya," ungkapnya.

  

  

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...