Petani Kopi Desak Pemkab Dirikan UPH

REDAKSIRIAU.CO, PASURUAN - Petani kopi mendesak Pemerintah Kabupaten Pasuruan memfasilitasi pendirian Unit Pengolahan Hasil (UPH) di sentra-sentra perkebunan kopi. UPH sebagai sarana peningkatan SDM petani dan penyeimbang ketersediaan stok kopi di pasaran. Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (Apeki) Kabupaten Pasuruan Abdul Karim mengungkapkan, permintaan dan pemasaran hasil produksi kopi mengalami peningkatan sejak Pemkab Pasuruan gencar mempromosikannya. Namun, peningkatan ini tidak seimbang dengan ketersediaan pasokan kopi dari petani.

  

   "Kami minta Pemkab untuk membuka mata dan telinga demi pengembangan potensi hasil kopi yang luar biasa. Petani kopi butuh UPH sebagai penguatan kelembagaan dan peningkatan produktivitas hasil," kata Abdul Karim seusai panen raya petik merah kopi di Desa Ledug, Kecamatan Prigen, Selasa (6/9/2016).

Loading...

  

   Menurut Abdul Karim, letak geografis Kabupaten Pasuruan yang berada di antara dua gunung api, Bromo dan Arjuno, sangat mendukung pengembangan sentra perkebunan kopi. Lereng pegunungan berapi ini memengaruhi cita rasa kopi Pasuruan yang berbeda dengan daerah lain.

  

   "Potensi kopi yang luar biasa ini sayang jika tidak dimaksimalkan. Kami kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Sementara stok kopi dari petani yang sesuai selera pasar tidak bisa dipenuhi," kata Abdul Karim.

  

   Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyatakan dukungannya untuk memfasilitasi petani kopi meningkatkan hasil produksinya. Dukungan ini akan direalisasikan dengan mendirikan UPH di delapan kecamatan yang menjadi sentral produksi kopi.

  

   "Penguatan kelembagaan dan keterampilan petani kopi dalam pengolahan pascapanen menjadi penunjang perekonomian masyarakat. Kami akan mendukung pendirian UPH di sentra-sentra produksi kopi," kata Irsyad Yusuf.

  

   Menurut Gus Irsyad, panggilannya, pihaknya telah berupaya memaksimalkan seluruh potensi daerah yang dimiliki, termasuk produksi kopi. Pemerintah secara terus menerus memberikan motivasi dan mengubah budaya petani dalam memperlakukan hasil pascapanen.

  

   "Petik merah kopi merupakan bentuk pengolahan pascapanen yang sangat dianjurkan. Petani kopi harus mengubah perilaku memanen kopi hingga benar-benar matang. Kopi merah ini lebih menguntungkan secara ekonomis dan akan meningkatkan kesejahteraan petani."

  

   Lanjut Gus Irsyad, dukungan pemerintah dalam pengolahan pascapanen yang baik dan benar akan meningkatkan daya saing produksi kopi di pasaran. Untuk semakin mendorong pemasaran di tingkat lokal, pihaknya juga meminta agar setiap kecamatan mendirikan Kafe Kapiten untuk memperkenalkan kopi asli Kabupaten Pasuruan kepada masyarakat.

  

  

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...