Menurut Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyah hal itu memang tidak dapat terhindarkan. Mengingat siapapun berhak untuk pergi melancong kemana saja.
Hanya saja Dede memberikan catatan dengan adanya fenomena tersebut bisa menjadi evaluasi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Terutama untuk mengubah persepsi bahwa berwisata di Riau yang berjuluk Negeri Lancang Kuning juga bisa. "Yang sangat krusial di Riau tentu infrastuktur. Saya yakin 2 hingga 3 tahun ke depan Riau siap menjadi destinasi wisata," katanya kepada kru bertuahpos.com, Sabtu (03/12/2016).
Tidak hanya itu, Dede menilai Riau sangat berpotensi untuk menjual destinasi dakwah dan halal. "Kita harus serius dengan destinasi halal di Riau, khususnya Kota Pekanbaru. Pastikan hotel-hotel berbintang restorannya sudah ada halal MUI," ujarnya.
Hanya saja kata Dede, Pekanbaru sudah menjadi destinasi wisata tersendiri, terutama bagi daerah-daerah yang berada disekitarnya. "Kalau Riau khususnya Kota Pekanbaru, dijamin masih banyak provinsi tetangga yang datang pada Desember tahun ini," sebutnya.