Kisah Rizki, Bocah yang Meninggal Dunia Usia Ditolak BPJS di 6 Rumah Sakit, Jenazahnya Sempat Ditaha

REDAKSIRIAU.CO, Kisah haru seorang bocah berusia 2,9 tahun yang meninggal dunia setelah ditolak oleh enam rumah sakit besar. Padahal, bocah yang bernama M. Rizki Akbar itu merupakan pasien pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Tapi tetap saja ia tidak dilayani dengan benar di rumah sakit besar. sposored Ternyata Pacaran Itu Lebih Hina dari Pelacur, Baca ini Agar Kamu Tahu Kisahnya langsung ramai dibicarakan di media sosial Facebook. Seorang pengguna Facebook yang bernama Yuli S pun menceritakan kisah kronologi tentang Rizki yang meninggal setelah ditolak 6 rumah sakit besar. Berkit kisah lengkapnya, yang diceritakan oleh Yuli S di akun Facebooknya, seperti dilansir Tribunnews.com. Baca juga : Duh Kasian, Pasien Peserta BPJS ini diusir dari Rumah Sakit dalam Kondisi Koma “Pagiii sahabatku tercinta…trimakasih karna kisah ananda Rizki jadi perhatian masyarakat berkat sahabat semua,byk pertanyaan masuk mengenai kronologi penolakan 6 RS besar penerima BPJS dan penyakit apa yg merengut nyawa bocah cilik yg sedari kecil terlihat sehat ini. Saya sudah berjanji akan menceritakan secara detil lengkap dgn bukti2 surat rujukan dan sebuah resep pemberian obat batuk dr RS jantung terbesar di jkt yg di UGDnya memeriksa rizki tdk sampai 10 menit dan memulangkan ananda rizki dgn mengatakan anak ibu gak apa2 cm batuk dan radang biasa. tapi sptnya nasib bicara lain, sptnya kasus ini akan terbuka dan semoga dpt mengubah wajah pelayanan RS dan perbaikan program BPJS kedepannya, baru saja pagi ini saya dihub media elektronik yg menanyakan kronologinya dan meminta nomer hp orang tua rizki ,saya msh gemetar menahan tangis haru saat ini ,terbayang peristiwa sabtu malam di Eka hospital,sy ceritakan kembali yaaa… Kira2 jam 8 malam pak latief, ayah rizki telp saya mengabarkan berita duka dgn menangis, “Bu yuli anak saya udah ngak ada,tolong saya buu…saya takut dipersulit lagi,karna msh ada kekurangan biaya,ibuu kesini yaa” Saya jawab “kamu tenang,jgn panik,persiapkan segala sesuatunya,kabarkan sanak saudara ,ikhlaskan,urusan dgn administrasi saya dampingi,saya pastikan jenazah anakmu bisa keluar,tunggu saya yaa” Malam itu komplek dekat rmh saya msh banjir,hujan besar sore hari sempat membuat saya dan anak saya basah kuyub membersihkan talang diatap rumah yg membuat dapur saya banjir,saya sampai memakai 3 lapis baju agar hangat,saya ga brani bawa motor sendiri karna badan yg kurang fit,eka hospital lumayan jauh dan gojeklah andalan saya satu2nya. Kira2 jam 9 lewat saya sampai di RS,langsung menuju ruang ICU,mendoakan dan menatap wajah ganteng rizki yg tertidur utk selama lamanya,berfoto utk keperluan dokumentasi trus keluar dr ICU. “Gimana??udah dipanggil Adm?tanya saya ke ayah rizki..”udah bu,karna kasir atas tutup jadi mesti ke kasir bawah di UGD,” Akhirnya saya mengurus kebawah dgn pak latief,dan jawaban petugas tidak bisa harus dibayar br jenazah keluar.dari sini mulailah saya memposting minta bantuan teman2,byk no masuuk ke saya,dr pejabat dinkes banten,sampai dinkes tangsel yg no nya ga bisa dihub,sampai kira2 jam 11 an lewat seorang teman dr PIN Nova telp saya dan akan membantu menghub fihak direktur RS Eka yg kebetulan msh aktif hpnya, saya merasa mendapat angin segar,saya kabarkan ke kelnya,ayo kt berdoa sptnya ga lama lagi karna temen saya udah sampai ke direktur kata sy saat itu,sesaat wajah2 lelah dan cemas terlihat lega,telp dan WA saya trs berbunyi,teman2 media sy yg msh stand by trs mensuport, “Gimana bu yuli apa kita ramein dan geruduk aja??pasukan siap nihh….” Ga usah kt saya tenang,udah sampai keatas,mungkin gak lama selesai,td direkturnya bilang mo investigasi ke bawah knpa spt itu,jelas2 menyalahi prosedur,sabarr kalo cm miss kasian RS ini kalo terekpos. Waktu terus berjalan,1 jam sudah lewat saya sampai capek mondar mandir kaya setrikaan didepan petugas Adm,akhirnya ga sabar juga,”Mas gimana?kok lama sih..td fihak saya udah bicara dgn bpk H lho,dia pejabat disini,blm ditelpon yaa tanya saya.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...