Polisi Buru Pelaku Serangan Bom Kembar di Daerah Wisata Hua Hin

REDAKSIRIAU.CO, BANGKOK, - Polisi Thailand, Jumat (12/8/2016), mencari petunjuk tentang pelaku yang meledakkan dua bom di kota wisata pantai Hua Hin. Ledakan kembar itu menewaskan satu orang dan melukai 19 orang – beberapa media menyebutkan 21 prang – pada Kamis (11/8/2016) malam, pukul 22.00. Kantor berita Associated Press melaporkan, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Ada yang berspekulasi, pelakunya adalah kelompok atau individu penentang pemerintahan junta militer, yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada Maret 2014. Pekan lalu, pemerintahan junta militer akhir pekan lalu menyelenggarakan referendum untuk penentuan konstitusi baru dan mayoritas warga menyetujui UU baru itu. Dua bom diledakkan dengan pengendali jarak jauh, terjadi berselang 30 menit antarledakan. Menurut Kepala Kepolisian Hua Hin, Jenderal Polisi Sithichai Srisopacharoenrath dan wakilnya, Letnan Jenderal, Samer Yousamran, pelaku sedang diburu. Sithichai mengatakan, ledakan terjadi di area yang padat pengunjung dan pusat restoran, kafe, bar, dan penjaja makanan ringan lainnya, yang menjadi destinasi populer turis lokal dan asing. Menurut Sithichai, petugas menemukan satu pesawat telepon genggam mereka Samsung. Diduga, pelaku menggunakan alat komunikasi tersesbut sebagai pengendali ledakan. Harian Bangkok Post melaporkan, seorang warga Thailan yang menjual makanan di kawawsan Hua Hin tewas akibat ledakan. Belasan orang terluka parah, termasuk sejumlah turis asing. Seorang perwira polisi di Hua Hin, Letnan Chaiyot Tisawong, 10 korban luka-luka adalah warga asing. Insiden ledakan bom itu terjadi pada malam ulang tahun Ratu Sirikit. Hua Hin adalah tempat ratu dan Raja Bhumibol Adulyadej mempertahankan istana musim panasnya. Dalam pidatonya Rabu (10/8/2016) malam mengatakan, pemimpin junta dan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha akan menjamin stabilitas negara setelah sering dilanda kerusuhan.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...