Di Tengah Perlambatan Ekonomi, Bisnis Konstruksi Naik Terus

REDAKSIRIAU.CO, JAKARTA, - Sejumlah pihak menganggap tahun 2014-2015 merupakan momen perlambatan ekonomi, yang berdampak pada sektor properti di Indonesia. Namun, hal ini tidak berlaku di lokasi-lokasi tertentu yang justru mengalami pertumbuhan permintaan, khususnya hunian vertikal. Bahkan, pasar apartemen terus meningkat di lokasi-lokasi yang premium yang dekat dengan pusat bisnis. Karena itu, tak mengherankan bisnis konstruksi pun ikut bertumbuh signifikan. "Bisnis kami sampai tahun lalu meningkat terus, sejak 2013 sampai sekarang. Pada 2015, (keuntungan) meningkat 15 persen dan tahun 2013-2014 melonjak 37 persen," ujar Presiden Direktur PT Pakubumi Semesta Agus Budiarto di Synthesis Residences kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (2/5/2016). Hingga saat ini, perusahaan di bidang konstruksi pondasi tersebut masih menerima banyak permintaan untuk pembangunan apartemen. Agus menyebutkan, di Jakarta mereka membangun pondasi apartemen Synthesis Residence. Selain itu, Pakubumi juga membangun pondasi apartemen di Karawang, Bekasi, Semarang, dan Yogyakarta. Menurut Agus, ini membuktikan perlambatan ekonomi tidak merata seluruh lokasi. Synthesis Residence Kemang sendiri terdiri dari tiga menara, yakni Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Masing-masing memiliki tinggi 33 lantai dan 36 lantai. Tipe unit di menara Nakula dan Sadewa dimulai dari 32 meter persegi hingga 107 meter persegi. Rinciannya, tipe studio atau satu kamar tidur memiliki luasan 32 meter persegi, tipe dua kamar 50-73 meter persegi, dan tipe tiga kamar tidur seluas 102 hingga 107 meter persegi. Unit-unit ini dipasarkan dengan harga Rp 33 juta per meter persegi. Penulis: Arimbi Ramadhiani Editor: Hilda B Alexander

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...