Jaga Permainan Tradisional, Ratusan Anak di Purwakarta Ikut Festival Layang–layang

REDAKSIRIAU.CO, – Ratusan siswa Sekolah Dasar di Purwakarta berkupul di Lapangan Cihideung Pasawahan mengikuti Fastival Layang-Layang. Kegiatan yang digelar Komunitas Lodaya Ngapak 212 ini digelar untuk melestarikan permainan tradisional, terutama layang-layang. “Acara ini menjadi penegas saja. Selama ini karena permainan modern, permainan tradisional selalu diabaikan. Kami ingin mengubah ‘mind set’ itu dalam benak masyarakat, permainan tradisional menyenangkan kok,” ujar Ketua Komunitas Lodaya Ngapak 212 Dadan Setiabudi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (7/8/2016). Dadan berharap acara ini dapat menjadi event tahunan di Purwakarta. Karena ajang seperti ini dapat menjadi seleksi bagi para pemain layangan baik anak–anak maupun dewasa untuk mengikuti jenjang event yang lebih tinggi yakni tingkat Provinsi, Nasional bahkan Internasional. “Kalau berharap harus seperti main layangan kan ya, jadi harus setinggi langit. Kalau kita konsisten menyelenggarakan setiap tahun, maka bisa jadi ajang seleksi, terlebih Indonesia pernah menjadi juara dunia Festival Layang – Layang tingkat Internasional di Brazil. Artinya, permainan layang – layang sangat potensial untuk dikembangkan,” ucapnya. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purwakarta Anne Ratna Mustika menyatakan keprihatinannya saat entitas keluarga tidak mampu membendung permainan modern yang tidak produktif terhadap pertumbuhan fisik dan psikologi anak. Ia mengatakan permainan tradisional jauh memiliki implikasi positif dibanding permainan berbasis teknologi informasi yang hari ini merebak. “Kalau main play station atau game online, tubuh anak-anak tidak bergerak, tetapi kalau bermain layang – layang, saat layangan putus, mereka semua berlari mengejar layangan. Tubuh mereka bergerak,” tuturnya. Selain itu, permainan tradisional membangun jiwa sportifitas. Saat layangan putus berhasil diambil kawannya, mereka harus merelakan, jadi tidak bisa hanya ingin menang sendiri. Yang dinilai dari festival ini adalah cara menerbangkan dan membuat simpul tali layangan agar terbang stabil di udara. Kegiatan ini diikuti 150 pelajar SD. Selain perlombaan menerbangkan layang-layang, acara ini diramaikan dengan lomba mewarnai layang-layang yang diikuti 50 peserta tingkat SD.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...