REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Sebagai warga negara Indonesia, setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Hal itu telah diatur didalam Pasal 31 Undang-undang Dasar (UUD)1945 dalam perubahannya yang ke-empat yang membahas mengenai pendidikan di Indonesia.

Tertulis dan tercantum dalam UUD tersebut pada ayat 1 adalah setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan dan juga tertulis pada ayat 2 bahwa setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Bila berpedoman kepada ayat-ayat tersebut, maka hak untuk memperoleh pendidikan berlaku untuk semua warga negara Indonesia, tidak terkecuali pula bagi dua orang warga binaan Lapas Kelas II A Kota Tembilahan yang masih berstatus pelajar ini.

Dua orang warga binaan ini berinisial RN (18) pelajar SMA dan SD (16) pelajar SMP di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yang tersandung tidak kejahatan penyalahan gunaan narkotika, yang saat ini harus mendekam di Lapas Tembilahan.

Didalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) serentak di Indonesia yang tidak lama lagi akan digelar, kedua Napi ini akan dikawal oleh pihak kepolisian serta guru pengawas dari sekolah asalnya bertempat diruangan yang telah disediakan oleh pihaknya.

"Tidak ada perlakuan khusus bagi kedua napi," kata M Djohan Kasi Pembinaan dan Pendidikan, Lapas Kelas II A Tembilahan, Kamis (31/3/2016).

Diungkapkan M Djohan, kenapa pelaksanaan UN tetap berlangsung di Lapas kelas II A Tembilahan, hal itu dikarenakan pertimbangan keamanan saat berlangsungnya ujian nantinya karena keduanya masih berstatus warga binaan.

"Kalau dilaksanakan di sekolah jaraknya lumayan jauh dan kita juga mempertimbangkan dari segi keamanan," ujar M Djohan.

Dengan adanya kebijakan untuk melakukan pelaksanaan UN bagi kedua warga binaan tersebut, katanya melanjutkan, maka diharapkan hak untuk memperoleh pendidikan juga bisa terpenuhi.

Untuk diketahui, pelaksanaan UN SMA akan dilaksanakan 4 April 2016 sedangkan UN SMP akan berlangsung pada 9 Mei 2016.