Keadaan jalan Provinsi yang telah ditingkatkan menjadi jalan Nasional itu sudah lama terbiarkan bahkan dinilai masyarakat seolah tidak mendapat kepedulian dari pihak pemerintah.
Ungkapan kekecewaan itu disampaikan oleh salah seorang masyarakat yang beralamat di jalan Pelita Jaya Tembilahan, Bakir kepada redaksiriau.co, Jum'at (29/1/2016).
Loading...
Menurutnya, masyarakat cukup memahami bahwa persoalan itu adalah korelasinya pusat, namun disebalik itu semua juga tidak lepas dari upaya maupun kinerja pemerintah daerah dimana kondisi jalan rusak itu berada.
"Jika memang tidak ada solusi untuk sementara ini, khususnya jalan Telaga Biru yang ada di parit 9 dan parit 10, bagus anda (pemerintah, red) murung di rumah dan tak payah ngantor," ungkap Bakir.
"Jutaan kali jalan itu di lewati setiap harinya, kata Bakir melanjutkan, tapi mengapa tidak ada perhatiannya sama sekali, boleh dibuktikan sendiri ketempat (jalan) itu, sudah seperti kubangan dan kolam besar saja," sebut Ketua Ikami Korwil Sumatera ini.
Baru-baru ini, pihak Kepolisian Resort (Polres) Inhil melakukan penimbunan di jalan Makam Pahlawan, hal itu diakui Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono SIK, dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya Lakalantas yang diakibatkan oleh kerusakan badan jalan yang sudah lama dibiarkan dengan kondisi berlubang.
"Disana itukan (jalan Makam Pahlawan, red) terdapat jalan dua jalur, tapi para pengendara banyak menggunakan yang satu jalurnya saja, nah itu kan bisa membahayakan si pengendara, jadi kami berinisiatif untuk melakukan penimbunan," katanya saat dikonfirmasi redaksiriau.co.
Kalau melihat kondisi jalannya yang rusak ini, lanjut Hadi Wicaksono, wajar saja kalau para pengendara lebih memilih jalan yang satu jalurnya lagi untuk menghindari lubang-lubang besar yang berada di badan jalan tersebut.
"Saya berharap kepada pemerintah untuk segera menganggarkan biaya untuk perbaikan jalan Nasional ini agar tingkat kecelakaan dijalan bisa berkurang," tuturnya.