REDAKSIRIAU.CO.ID, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berduka mendengar kabar seorang aktivis sekolah sungai di Klaten, Arif, meninggal dunia. Menurut Ganjar, meninggalnya aktivis sekolah sungai dan banyak kepala daerah maupun pejabat publik yang terpapar Covid-19 itu merupakan pengingat bagi semua orang.
Oleh karena itu, Gubernur Ganjar berpesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling menjaga diri. Baca Juga: 5 Berita Terpopuler: Prajurit TNI AL Bergerak Cepat, Honorer K2 sudah Lelah, Prof Wiku Positif Covid-19 Mau Internet Rumah + Kuota HP Sekeluarga? XLSATU FIBER Aja! [PR] Terlebih varian baru COVID-19 atau varian Delta yang ditemukan di beberapa daerah memiliki tingkat penularan yang sangat cepat dibanding varian sebelumnya. ADVERTISEMENT "Semua mesti menjaga diri karena variannya ini memang luar biasa cepat sekali. Saya sedang bersedih karena ada teman aktivis sekolah sungai di Klaten, Mas Arif, meninggal dunia. Ini cepat sekali. Tadi malam (Sabtu malam, red), saya dikabari kalau beliau masuk rumah sakit dan pagi ini meninggal. Artinya varian ini penularannya cepat apalagi yang komorbid," ujarnya di sela gowes sambil mengunjungi RSUD Salatiga dan tempat isolasi terpusat di Salatiga, Minggu. Ganjar mengatakan aktivis, kepala daerah, pejabat publik, dan pekerja lapangan memang memiliki tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19 akibat mobilitas dan intensitas bertemu orang yang cukup tinggi.
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Pak Ganjar Sedang Berduka, Kehilangan Sosok Arif",
Kompas