Ibu Harus Melahirkan dengan Operasi, Ini Indikasinya

REDAKSIRIAU.CO.ID Saat menanti waktu persalinan, ibu hamil cenderung diselimuti berbagai pertanyaan. Salah satunya bertanya mengenai cara persalinan yang tepat.

Beberapa ibu hamil memilih persalinan normal, ada juga memilih operasi caesar. Tapi ada pula yang dilanda kebingungan.

Sebenarnya metode apapun untuk melahirkan sama saja. Sebab yang terpenting adalah ibu dan bayi selamat.

Loading...

Oleh karenanya, sangat penting untuk memerhatikan indikasi-indikasi medis sebelum melakukan persalinan.

Baca: Mau Belajar Bahasa Inggris Tapi Malu? Baca Nasehat Mr D Ini

Menurut spesialis kebidanan dan kandungan dr Eric Kasmara, SpOG, ada beberapa indikasi medis yang membuat ibu tidak bisa melahirkan lewat persalinan normal sehingga harus melakukan operasi caesar.

Indikasi itu diantaranya preeklamsia, panggul ibu sempit, atau si ibu memiliki riwayat penyakit lain: herpes, HIV, positif Covid-19. Selain itu, kondisi janin juga bisa menjadi indikasi bahwa si ibu harus melahirkan secara caesar.

“Seperti indikasi bayi besar di atas 4 kg karena ada risiko nyangkut di bahu. Lalu kalau anaknya sungsang, posisi bokong yang di bawah. Atau bisa juga kalai diameter kepala anak melebihi panggung,” ujar dr Eric dalam webinar: Persiapan Persalinan di Masa New Normal.

Indikasi lainnya adalah jika ada masalah di plasenta. Normalnya plasenta berada 5 cm di bawah mulut lahir. Tapi bisa terjadi plasenta previa sehingga menutupi jalan lahir.

Untuk persalinan operasi caesar, waktu pulihnya lebih lama. Namun ibu hamil bisa memilih waktu kapan bayinya ingin dilahirkan. “Operasi caesar biasanya berlangsung 40-60 menit, ada yang lebih lama kalau terjadi masalah,” pungkas dr Eric. (betuahpos

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...