Waduh Warga Bengkalis Mancing Dibadan Jalan

REDAKSIRIAU - Tanam pohon sudah, buat 'kuburan' di tengah jalan pun sudah. Namun belum terlihat reaksi dari pemerintah terkait upaya perbaikan kerusakan jalan poros Bantan. Kemaren sekelompok pemuda ramai-ramai 'mancing' di 'kolam belopak' yang ada di tengah jalan tersebut.

Poto mancing yang kemudian diapload ke media sosial tersebut ramai mendapat tanggapan netizen. Rata-rata mereka menyesalkan belum adanya upaya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Bengkalis.

Terkait kerusakan jalan dan aksi sekelompok anak muda tersebut, salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Bantan, Sobirin SH saat dihubungi, Selasa 18 September 2018 mengatakan, apa yang dilakukan oleh anak-anak muda tersebut bentuk rasa kecewa terkait kondisi jalan di kampung mereka.

"Wajarlah kalau mereka (masyarakat) kesal, dan saya yakin siapa saja yang melintas di jalan poros Bantan juga akan kesal, karena kondis jalan seperti itu. Mereka hanya ingin pemerintah memahami kondisi ini dengan memperbaiki kerusakan jalan,"kesal Sobirin.

Kondisi kerusakan parah itu terjadi perbatasan Desa Bantan Air dan Bantan Tengah. Karena proyek My urung dilakukan pada tahun ini. Masyarakat berharap kondisi jalan kembali ditimbus dan diratakan,"Kami juga memaklumi kondisi keuangan daerah saat ini, tapi taklah sampai membiarkan kondisi jalan seperti ini sampai bertahun-tahun,"ungkapnya.

Masyarakat lanjut Sobirin, akan terus menyuarakan dan mengingatkan pemeritah dengan berbaga cara sehingga kerusakan jalan di perbaiki.

"Saya yakin akan ada aksi atau sindiran lagi, sampai jalan poros Kecamatan Bantan benar-benar diperbaiki," ujarnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Bengkalis, Sofyan, juga meminta agar Pemkab Bengkalis menganggarkan dana perbaikan kerusakan jalan poros Bantan-Muntai di Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018. Perbaikan tersebut tergolong skala prioritas mengingat tingkat kerusakan sudah cukup parah.

"Kerusakan ini sudah cukup lama, tapi waktu itu direncanakan untuk dikerjakan melalui proyek multiyears (My). Namun  seperti kita ketahui bersama, proyek My tahun ini kan ditunda, maka mau tidak mau sebagai pengganti harus ada kegiatan perbaikan jalan tersebut," ujar Sofyan kepada wartawan, Rabu (29/8/18) lalu.

Diungkapkannya, adanya aksi warga melakukan penanaman pohon pisang di titik-titik jalan yang mengalami kerusakan harus disikapi secara serius. Warga melakukan itu karena kerusakan jalan tidak hanya mengurangi kenyamanan dari sisi transportasi. Namun sudah berdampak kepada terkendalanya aktifitas pendidikan, perekonomian dan juga pemerintahan.

"Anak mau sekolah sulit, warga mau memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya juga sulit.  Bahkan, warga yang ingin berurusan ke kantor Camat Bantan, lebih memilih untuk berputar  melalui jalan lain yang lebih jauh. Ini artinya, tingkat urgensi perbaikan jalan poros Bantan – Muntai sudah sangat mendesak," ujar Sofyan yang juga Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis. 

 

Loading...

Riaugreen

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...