Sektor Pertanian Di Mata Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir

REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau menilai bahwa pembangunan ekonomi secara nasional sangat ditunjang oleh sektor pertanian, peran strategis sektor pertanian tersebut digambarkan dalam kontribusi nyata sektor pertanian dalam penyedia bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, penyumbang nyata PDB, penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan, penyedia bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca. 

Hal ini disampaikan oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Indragiri Hilir yang diwakili oleh Pelaksana Harian (Plh) Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, RM Sudinoto saat membuka secara resmi acara Pertemuan Teknis Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Inhil Tahun Anggaran 2018, Selasa (8/5/2018) kemarin.

Kendati begitu, pembangunan pertanian dinilai masih dihadapkan pada berbagai kendala, antara lain berupa jumlah penduduk yang terus meningkat, kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, terbatasnya infrastruktur belum cukup tersedianya benih/ bibit unggul bermutu, pupuk, pakan, pestisida/ obat-obatan, alat dan mesin pertanian hingga ke tingkat usahatani, konversi lahan pertanian produktif ke non pertanian yang tidak terkendali, ketergantungan konsumsi beras, kompetisi pemanfaatan air dan status kepemilikan lahan.

Loading...

Dalam menghadapi kendala dan tantangan yang ada, lanjut Sudinoto, pemerintah telah menetapkan pencapaian swasembada pangan berkelanjutan padi, jagung dan kedelai yang dikenal dengan program Upaya Khusus (Upsus) Peningkatan Produksi Jadi, jagung dan Kedelai, di samping itu untuk mencapai swasembada daging ditetapkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab). 

Menurutnya sebagai pencapaian program upsus tersebut, peran serta penyuluh menjadi sangat penting dalam menggerakkan para petani selaku pelaku utama dan pelaku usaha.

"Penyuluh pertanian merupakan salah satu faktor penggerak bagi para petani (pelaku utama) dan dapat berperan aktif sebagai komunikator, fasilitator, advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator dalam rangka terlaksananya kegiatan upsus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai dalam pencapaian swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai maupun swasembada daging," paparnya. (ADV/ezy)

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...