Batijat ini merupakan warga Desa Pancur Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, perilakunya terhadap anak tirinya sebut saja Bunga yang masih berusia 15 tahun itu terbongkar berawal dari kecurigaan sang kakak kandung korban bernama Ip yang berusia 31 tahun.
Ip merasa heran melihat adik kandungnya itu sudah lama tidak pernah haid atau menstruasi lagi, ia pun berinisiatif untuk membawa korban pergi ke tukang urut, si tukang urut mengatakan bahwa Bunga dalam kondisi hamil dan sudah masuk bulan ke lima.
Untuk lebih meyakinkan, Ip lalu membeli test pack dan hasilnya, Bunga memang positif hamil, mengetahui hal tersebut, sang kakak pun tak lengah bertanya siapa pelaku pencabulan itu, dan korban pun menjawab bahwa pelakunya adalah Batijat atau ayah tiri mereka sendiri.
Menurut pengakuan si Bunga yang masih duduk di bangku sekolah ini, perbuatan Batijat itu dilakukan nya saat Bunga balik ke rumah orangtuanya saat libur sekolah. Dengan ancaman akan menceraikan ibunya, bila korban tak mau melayani dirinya, Batijat berhasil merusak masa depan anak tirinya sendiri.
Mendengar hal itu, Ip tidak terima dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kempas. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya tersebut di mata hukum, si Batijat pun akhirnya dapat ditangkap di rumahnya di Desa Pancur Kecamatan Keritang.
"Saat ini tersangka sudah diamankan di Mapolres Indragiri Hilir untuk proses penyidikan lebih lanjut oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Indragiri Hilir," kata Kapolres Indragiri Hilir AKBP Dolifar Manurung, S.IK, M.Si melalui Kasat Reskrim AKP Arry Prasetyo, SH, MH.
