Maling Gondol Alat Deteksi Tsunami Seberat 1,2 Ton

REDAKSIRIAU. CO, PEKANBARU - Alat deteksi tsunami digondol maling. Padahal berat alat itu sekitar 1,2 ton yang nilainya Rp 1 miliar. Alat-alat itu adalah sirine Tsunami yang terletak di Bukit Biawak Kenagarian Painan Selatan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Alat hilang dicuri maling yang membobol ruang penyimpanan. Ketua dua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Sumatera Barat Suri Hamdazir, menyebut, alat yang hilang itu merupakan repeater milik PMI, repeater BNPB, repeater Dinas Sosial Sumatera Barat, repeater BPBD Provinsi Sumatera Barat, accu VRLA 8 unit, dan antena cellwave. “Total berat barang yang hilang itu sekitar 1,2 ton dengan nilai Rp 1 miliar,” katanya, Selasa (28/3/2017). Berbagai alat berupa sirine tsunami, termasuk alat komunikasi itu sangat penting untuk mengurangi risiko bencana. Alat-alat ini yang hilang dicuri. Pintu ruangan yang terbuat dari besi terlihat berlubang bekas dicongkel. Baca: Museum Sang Nila Utama Dibobol, 8 Benda Sejarah di Museum Raib “Alat komunikasi dan sirine tsunami itu diketahui pada Minggu pagi. Saat sampai di lokasi pintu dalam kondisi terbuka dan ada bekas congkelan. Ketika dilihat ke dalam, tidak ada lagi alat-alat yang sangat vital untuk mengetahui bencana datang,” katanya. Kepala Markas PMI Sumbar, Hidayatul Irwan mengatakan, kecurigaan hilangnya alat itu diketahui saat BPBD Pesisir Selatan pada Minggu, (26/3) melakukan uji coba sirine. Namun tidak ada respon antara tower pemancar dengan sistem yang ada di kantor BPBD Pessel. “Setelah tim BPBD melakukan pengecekan pada hari Senin kemarin, ternyata peralatan yang disimpan itu telah raib. Padahal alat itu sangat penting dan membantu menyelamatkan ribuan nyawa orang pada saat terjadi bencana,” katanya. Akibat hilangnya sejumlah alat komunikasi dan sirine tsunami itu, maka petugas BPBD Persisir Selatan melaporkan ke Polres Pesisir Selatan.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...