Rumah yang diketahui milik salah seorang petani bernama Asnawati (42) itu hangus tanpa sisa setelah api melalap seluruh badan serta isi rumah.
Menurut keterangan yang diperoleh dari pihak kepolisian, kejadian itu cepat diketahui sang pemilik yang saat itu sedang tidur sendiri dirumahnya dan terbangun untuk buang air kecil. Korban mengaku terkejut setelah keluar dari kamarnya dan melihat api yang sudah membesar dan membakar bagian atap dapur rumahnya yang terbuat dari daun nipah.
"Selanjutnya korban keluar dari pintu depan rumahnya dan berteriak-teriak memanggil tetangganya untuk meminta bantuan, berselang beberapa saat kemudian para saksi datang dan berupaya untuk memadamkan api namun bangunan rumah yang terbuat dari bahan kayu dan papan menyebabkan api dengan cepat menghanguskan bangunan rumah tersebut," ungkap Paur Humas Polres Inhil, Heriman Putra, Kamis (8/9/2016).
Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut namun kerugian yang dialami korban diperkirakan sekitar Rp. 50.000.000.
"Api diduga berasal dari anglo atau tungku tanah yang dipergunakan korban, yang mana pada hari Selasa tanggal 6 September 2016 sekira pukul 17.00 WIB korban memasak dengan menggunakan anglo tersebut dan tidak menyadari bahwa masih ada bara api yang masih menyala," tambah Heriman Putra menjelaskan.
Api yang membesar dengan cepat tersebut tidak merembet ke rumah warga lainnya karena jarak rumah korban dan rumah tetangga cukup berjauhan dan teriakan.
"Teriakan korban tidak didengar oleh para tetangga lainnya sehingga bantuan terlambat datang, ketiadaan mesin semprot air dilingkungan tempat tinggal korban juga menjadikan upaya pemadaman tidak maksimal," katanya lagi.
