Diskes Pekanbaru Tegaskan Tidak Pernah Fogging Berbayar

REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU- Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru membenarkan ada keterbatasan alat Foging selama tahun 2016. Seperti yang diketahui angka demam berdarah dengue (DBD) tahun 2016 Sebanyak 873 kasus, tertinggi selama tiga tahun. Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Diskes Kota Pekanbaru, Gustianti. Hanya saja tingginya kasus DBD lebih dikarenakan faktor cuaca dan kurangnya kesadaran hidup sehat. "Kalau Fogging ada SOP, tidak bisa sembarang. Kalau salah tindakan, nanti nyamuknya malah kebal sama racun," sebut Gustianti. Mengenai adanya Foging yang dilakukan di masyarakat tetapi berbayar, Gustianti tegaskan itu bukan dari pihak Dinas Kesehatan (Diskes). "Kita tidak pernah adakan pungutan (Fogging). Kalau pun turun, kita pakai mobil dinas," sebutnya, Jumat (06/01/2017). Mengenai adanya jasa Fogging swadaya tersebut, Gustianti menyarankan supaya masyarakat tidak memakainya. "Karena Fogging tidak bisa sembarangan. Harus ada penyelidikan jentiknya benar ada di sana apa tidak. Karena bisa saja yang DBD terkena sewaktu di sekolah atau kantor. Seharusnya juga yang mau Fogging itu melapor ke Diskes," sebutnya. Gustianti mengingatkan kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat. Sebab dengan begitu DBD bisa dicegah. "3 M plus tetap diterapkan di rumah dan lingkungan," pesannya. Seperti yang diketahui kasus DBD Pekanbaru tahun 2016 tercatat 873 kasus dengan 10 orang di antaranya meninggal dunia. Angka ini tertinggi dibanding tahun 2015 sebanyak 502 kasus, tahun 2014 cuma 209 kasus sementara tahun 2013 tercatat 113 kasus.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...