Tangkal Radikalisme? Belajar Agama Jangan Setengah-Setengah!
REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Issue radikalisme belakangan tengah gencar-gencarnya, tidak terkecuali di Pekanbaru. Radikalisme merupakan ancaman nyata bagi masyarakat terutama mahasiswa yang sangat rentan. Radikalisme merupakan paham kekerasan yang bermula dari penyalahgunaan ajaran agama.
Hal ini perlu penanganan serius, bukan saja dari pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, terutama organisasi keagamaan yang ada di sekitar kampus. Tujuannya tentu agar mahasiswa dapat memahami ajaran agama dengan benar dan tidak terjerumus menjadi radikal. Seperti yang diungkapkan oleh Mujiyanto selaku ketua Almaidan (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam FKIP Universitas Riau).
"Kalau pencegahan dari kami mungkin sama dengan ukmi lain. Pertama kuatkan pemahaman pengurus terlebih dahulu mengenai hakikat islam yang sesungguhnya. Salah satunya dengan mengadakan agenda kajian. Nah, di situlah dari materi menjelaskan sedikit tidaknya mengenai paham itu," tutur Mujiyanto.
Lebih lanjut, secara pribadi Mujiyanto mengatakan ikutilah Al-Quran dan sunnah rasul dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini karena di dalamnya sudah ada apa yang kita butuhkan, karena sejatinya islam adalah agama yang rahmatal lil alamin, rahmat bagi seluruh alam. Kemudian senantiasalah melandasi cintanya karena Allah dan Rasulullah.
"Ikutilah sifat rasul seperti dalam surah Ali-Imron; 159. Maka disebabkan rahmat dari Tuhan-mulah (Muhammad) kamu berlaku lemah lembut. Sekira kamu berhati keras tentu mereka menjauhkan diri darimu," terang Mujiyanto.
Dalam harapannya, Mujiyanto berharap agar seluruh mahasiswa bisa belajar agama jangan setengah-setengah. Hal ini agar kita dapat merasakan manisnya iman ukhuwan dan lainnya karna islam rahmatal lil alamin. Sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang terpengaruh oleh paham radikalisme.
Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial
Tulis Komentar
Loading...