Ini Penyebab Adem Anyem Masa Kampanye Pilwako

REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU – Masa kampanye yang sedang dilakukan para paslon walikota dan wakil walikota tidak seheboh tahun-tahun sebelumnya. Adem anyem yang dirasakan masyarakat Pekanbaru saat masa kampanye ini ternyata disebabkan beberapa alasan. Seperti yang dikatakan Muhammad Zaini selaku LO Tim Sukses Paslon nomor urut 5. " Pemilu tahun ini tidak lagi sesemarak tahun-tahun sebelumnya. Karena UU Peraturan pemilu tidak membenarkan hal itu lagi," ujarnya Zaini menjelaskan masa kampanye saat ini lebih difokuskan pada kampanye dialogis dari para paslon. Dialog yang dilakukan oleh para paslon dan masyarakat tidak dibenarkan dilakukan diruang terbuka. Kemudian alat peraga kampanya (APK) juga dibatasi jumlahnya, selain itu juga tempat pemasangan APK sudah ditentukan oleh KPU. “Sosialisasi dari setiap paslon juga dilakukan harus berdasarkan zona yang sudah ditentukan oleh KPU,” Ungkap Zaini kepada kru Bertuahpos,Sabtu, (17/12/16). Zaini mengatakan untuk paslon nomor urut lima terus melakukan sosialisasi setiap harinya sebanyak 3 sampai 5 titik, “Kita terus manfaatkan zona yang telah diberikan oleh KPU sebaik mungkin untuk berdialog dengan masyarakat,”lanjut Zaini. Hal yang sama juga dikatakan oleh Zulfahri Bukhari selaku Seketaris Tim Sukses Paslon nomor urut 4. Zulfahri Bukhari mengatakan selain pemasangan APK yang sudah diatur oleh KPU. Selain itu juga hilangnya kesemarakan pemilu disebabkan karena sikap skeptis masyarakat, kurangnya pendidikan politik yang dimiliki masyarakat, membuat rendahnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap politik . Zulfahri menambahkan, hal lain yang menyebabkan tidak semaraknya masa kampanye yaitu masa kampanye yang terlalu lama sehingga para paslon terkendala di anggaran. “Masa kampanye 100 hari, kalau selama 100 hari selalu berkegiatan kendala kita di pendanaan. Jadi kita akan gencar di masa-masa terakhir kampanye,” sebut Zulfahmi. Paslon nomor urut empat tetap gencar melalukan sosialisasi di zona-zona yang telah ditentukan. Dalam sehari nomor urut empat melakukan sosialisasi minimal 3 titik. Hal lain juga disebabkan karena ketidaksiapan dari pihak penyelenggara, sebagai contoh saat pemasangan APK. Seharusnya pemasangan APK dilakukan sebelum masa kampanye tetapi, informasi pemasangan APK baru di informasikan diawal bulan Desember dan juga hingga sekarang daftar nama DPT belum juga diberikan kepada masing-masing paslon.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...