"Perdana Menteri Binali Yildirim memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk memperingati para korban," kata kantor berita yang dikelola oleh negara, Anadolu, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, kantor Presiden Turki mengatakan Presiden Tayyip Erdogan membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Kazakhstan. Erdogan menggambarkan ledakan bom itu sebagai serangan teroris terhadap polisi dan warga sipil. Ia mengatakan tujuan dari pemboman, dua jam setelah pertandingan yang dihadiri ribuan orang berakhir, telah menyebabkan jumlah korban yang maksimum.
"Tidak ada yang harus meragukan bahwa dengan kehendak Allah, kita sebagai negara dan bangsa akan mengatasi teror, organisasi teroris dan kekuatan di belakang mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab. Negara Islam atau ISIS telah disalahkan atas beberapa pemboman di Turki pada tahun ini, sementara yang lain diklaim oleh gerilyawan Kurdi. Ledakan terjadi kurang seminggu setelah ISIS mendesak pendukungnya untuk menargetkan keamanan, militer, ekonomi, dan media bentukan Turki.