Kepala BPBD Tomohon Robby Kalangi mengatakan, dari hasil penyelidikan tim penyelamat, tidak ditemukan adanya tanda-tanda lahar dingin.
"Jadi kami ingin meluruskan isu yang beredar di media sosial, bahwa tidak ada banjir lahar dingin yang terjadi di Gunung Lokon. Yang ada hanya adanya aliran air yang cukup banyak yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi di Gunung Lokon, pada Sabtu (3/12/2016) sore. Aliran air itu dianggap lahar dingin, padahal cuma aliran air biasa," ujarnya didampingi Kapolsek Tomohon Utara Bartholomeus Dambe, Minggu (4/12/2016).
Sementara itu, perwakilan mahasiswa, Melvin, saat diwawancarai mengatakan, mereka mendaki Gunung Lokon sejak Jumat (2/12/2016). Kemudian, Sabtu kemarin mereka berencana turun namun dihadang hujan yang membuat mereka masih tertahan.
"Kami sudah berencana turun tapi hujan dan angin. Jalanannya sudah dipenuhi aliran air, sehingga sudah tidak bisa dilewati," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswa-mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi negeri ini dikabarkan terjebak lahar dingin di Gunung Lokon, Kota Tomohon. Tim penyelamat yang terdiri dari Basarnas, BPBD Tomohon dan Polres Tomohon pun berhasil mengevakuasi para pendaki ini pukul 01.40 Wita.
Salah satu pendaki yang diketahui bernama Alfika, terserang penyakit hipotermia dan dilarikan ke rumah sakit.