Mayat perempuan dengan ciri-ciri memakai baju kaos bermotif gambar warna hitam, celana jeans warna biru dongker merk chanel tersebut pertama kali ditemukan oleh petani setempat bernama Anto yang saat itu hendak memanen buah kelapa sawit di wilayah penemuan mayat tersebut.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung SIK melalui Kapolsek Kemuning KOMPOL Taufik Suardi, saat itu Anto mencium bau bangkai yang sangat keras dan merasa curiga dengan bau tersebut. Ketika Anto mencari sumber bau tersebut, dia terkejut ketika menemukan sesosok mayat berada di bawah pohon sawit dengan posisi terlentang.
"Segera dia memberitahukan kepada Unispar, bahwa ada mayat manusia yang sudah busuk. Kedua orang itu mendekati mayat tersebut untuk memastikan sosok tersebut ternyata benar jasad seorang perempuan," katanya.
Tak lama kemudian, lanjutnya, mereka memberitahukan perihal temuannya tersebut kepada Kepala Desa Tukjimun bahwasanya ada mayat yang sudah busuk ditempat ia memanen buah kelapa sawit. Kasus penemuan mayat tersebutpun langsung sampai ke pihak kepolisian setempat.
Mayat tersebut langsung dievakuasi ke Puskesmas Selensen, namun untuk memastikan identitas mayat dan penyebab kematiannya, selanjutnya mayat dibawa ke RS Bhayangkara Pekanbaru untuk dilakukan pemeriksaan Forensik.
Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung SIK melalui Kapolsek Kemuning KOMPOL Taufik Suardi menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melaporkan ke Polsek Kemuning atau Polres Inhil.
"Mengingat hingga saat ini identitas temuan mayat belum diketahui saat ditemukan tidak ditemukan tanda pengenal pada diri korban," sebutnya.