Program Indonesia Bebas Pasung, Anak Jalanan dan Lokalisasi di Inhil

REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Danramil 03/Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau Kapten Arh Sugiyono mengharapkan agar di tahun 2017 mendatang di daerah Kecamatan Tempuling bisa bebas dari pasung.

Loading...
Hal itu sejalan dengan target pemerintah Indonesia yaitu program bebas pasung pada 2017 dengan harapan kedepannya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bisa menjalani perawatan medis tanpa dipasung.

Ungkap tersebut ia sampaikan pada saat melakukan kunjungan ke rumah M Asad (65) warga RT 16 Sungai Salak dan Kasi (45) warga Parit 3 Kelurahan Tempuling Kecamatan Tempuling yang juga menderita ODGJ.

"Selain bebas pasung, diharapkan juga Kecamatan Tempuling juga terbebas dari anak jalanan pada tahun yang sama dan bebas lokalisasi pada 2019," katanya, Jum'at (14/10/16)

Pada kesempatan yang sama, Camat Tempuling Ismed, menyampaikan pencanangan gerakan Indonesia bebas pasung sudah diluncurkan pada rapat koordinasi bidang rehabilitasi di Kementerian Sosial pada tahun 2014 yang lalu.

"Untuk itu di wilayah Kecamatan Tempuling kita mau memetakan dengan menghadirkan Dinsos kemudian menghadirkan Ormas dengan harapan kita bisa menghitung lebih detil, terukur dan bisa mencapai target 2017 Indonesia bebas pasung, 2017 Indonesia bebas anak jalanan dan 2019 bebas lokalisasi," kata dia. 

Untuk gerakan bebas lokalisasi, katanya menjelaskan, sebelumnya sudah dilakukan penutupan 1 lokasi warung remang-remang pada 2015 yang lalu.

"Kami lakukan proses monitoring dari lokalisasi yang sudah ditutup kemudian kita lakukan pemetaan kembali. Komitmen Dinas Sosial menjadi sangat penting disini, apakah terkait bebas pasung, bebas anak jalanan maupun bebas lokalisasi," tambah dia.

Sebab, katanya, jika ada proses proaktif untuk bisa mencari jika ada kasus pemasungan sehingga akan lebih mudah diintervensi dengan program Kartu Indonesia Sehat.

"Kalau sudah ada KIS dan kita punya pekerja sosial masyarakat, ketika kita mengetahui dimana ada pemasungan kita akan minta disegerakan mereka untuk bisa mendapatkan KIS," jelasnya.

Sementara itu, Dr Yogi selaku Ketua Tim Puskesmas Kecamatan Tempuling menyampaikan agar seluruh warga, keluarga atau Ormas diharapkan bisa membantu proses bagi ODGJ supaya tidak dipasung, maka keberlanjutan mereka untuk bisa mengkonsumsi obat dengan dosis tertentu akan terjamin. 

"Keluarga juga diharapkan untuk memonitor obat dengan dosis tertentu bisa diberikan sehingga proses pemulihan bagi ODGJ bisa dikawal keluarga masing-masing dan obat bisa diambil di Puskesmas secara gratis tidak di pungut biaya," katanya.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...