Sami Khedira, dari Manusia Kaca Menjadi Manusia Baja
REDAKSIRIAU.CO, pernah sangat identik dengan cedera. Bahkan, lonjakan kariernya juga "dibantu" oleh cedera.
Menjelang Piala Dunia 2010, Jerman menerima pukulan hebat. Tim Panser kehilangan salah satu pemain terbaik mereka di lini tengah, Michael Ballack, yang mengalami cedera ligamen.
"Pengalaman mengajarkan kita bahwa dalam kasus tertentu, pemain muda sering muncul dan berkembang," kata pelatih Jerman kala itu, Joachim Loew, di Guardian.
Absensi Ballack membukakan ruang bagi Khedira yang sebelum Piala Dunia 2010 hanya mengoleksi lima cap bagi Jerman.
Tim Panser memang gagal menjadi kampiun di Afrika Selatan 2010. Tetapi, Jerman mendapati sejumlah pemain muda mereka mengalami perkembangan luar biasa, di antaranya adalah Manuel Neuer, Mesut Oezil, dan tentu saja Khedira.
Penampilan apik Khedira di Piala Dunia 2010 meyakinkan raksasa Spanyol, Real Madrid, untuk memboyong sang gelandang dari Stuttgart.
Di Madrid, Khedira begitu diandalkan oleh Jose Mourinho.
Akan tetapi, peruntungan berubah usai cedera ligamen parah menghampiri ketika membela timnas Jerman menghadapi Italia pada 15 November 2013.
Cedera dipicu oleh benturan dengan pengatur permainan Italia, Andrea Pirlo.
Cedera membuat Khedira semakin kehilangan tempat di tim utama. Dalam situasi normal saja, waktu itu ia sudah kalah bersaing.
Maklum, pengganti Mourinho, Carlo Ancelotti, lebih suka memainkan Angel Di Maria, Xabi Alonso, dan Luka Modric sebagai trio gelandang dalam format 4-3-3.
Dalam dua musim era kepelatihan Ancelotti di Madrid (2013-14 dan 2014-15) jatah bermain Khedira terkebiri. Mau bukti?
Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial
Tulis Komentar
Loading...