Asrorun melanjutkan, para korban diiming-iming sukses menjadi artis dengan syarat mau tinggal di padepokan Gatot di Sukabumi selama lima tahun. Namun, pada kenyataanya malah terjadi proses tipu daya mulai dari penyalahgunaan narkoba dan pencabulan.
"Ada tipu daya seperti makanan jin dan mengaku malaikat," tegasnya.
?Lebih lanjut Asrorun mengatakan, sebagian besar korban merupakan golongan masyarakat ekonomi menengah kebawah sehingga banyak anak yang merasa tertipu dengan janji manis dari pelaku Gatot. "Saya menduga masih banyak anak-anak lain yang menjadi korban dalam kejahatan yang dilakukan GB," tambahnya.
Oleh sebab itu, Nasrorun menegaskan agar pelaku diberikan sanksi tegas dan korbannya diberikan perlindungan dan pemulihan mental. "Saya sudah tugaskan tim pemulihan mental KPAI untuk membantu memulihkan mental para korban," tutupnya.