Mantan model Inggris ini diyakini polisi telah berkomunikasi dengan militan asal Inggris di Suriah.
Polisi anti-teror Inggris dan MI5 sedang menyelidiki dugaan rencana Miners untuk meninggalkan Inggris dan bergabung dengan kelompok .
Miners, mantan model asal Bradford, Inggris muncul di media sosial dengan nama alias Aisha Lauren al-Britaniya dan telah mengunggah foto seorang wanita mengacungkan senapan dan senjata lainnya. Miners mengungkapkan pada hari Jumat bahwa dia telah melakukan perjalanan ke Turki—jalur yang biasa ditempuh untuk menuju Suriah—pada dua kesempatan. Namun, dia membantah ingin menikah dengan militan ISIS.
Aktivitasnya itulah yang memicu polisi anti-teror dan MI5 melakukan penyelidikan. Mantan model itu sudah ditemui empat kali oleh petugas kepolisian dan dirujuk ke program anti-radikalisasi. Dia telah diperingatkan bahwa dia akan ditangkap jika terus terlibat dalam aktivitas yang mengarah pada ekstrimisme.
Dia juga menegaskan bahwa dia tidak setuju dengan eksekusi yang kerap dilakukan ISIS. Dia mengaku prihatin dengan nasib anak-anak pengungsi Suriah. Meski demikian, Miners mengaku melakukan kontak langsung dengan perekrut ISIS asal Inggris Abu Usamah al-Britani melalui Facebook.
Dia mengaku dua kali mengunjungi Turki pada musim liburan Oktober lalu. Dalam kunjungan itu, dia diduga mengunjungi sebuah kamp pengungsi di dekat perbatasan Suriah-Turki.
“Saya ingat melihat anak tiga tahun dan seorang bayi kecil di pinggir jalan,” katanya, seperti dikutip news.com.au, Selasa (6/9/2016). ”Saya merasa, saya perlu untuk melanjutkan dan memberitahu semua orang bahwa ini yang sebenarnya terjadi. Saya hanya ingin membantu anak-anak. Apa yang mereka alami itu sangat sedih,” ujarnya.
Dia mengaku sudah berbagi banyak video kekerasan yang terkati kelompok ISIS, termasuk pengeboman. Ketika ditanya apakah dia mendukung ISIS, Miners menjawab; “Kami mendapatkan klaim bahwa mereka berada di sana untuk melindungi agama. Saya tidak benar-benar tahu. Itulah yang membuat saya kesulitan.”