5 Negara ini Jadi Neraka Bagi Cewek Berjilbab,

REDAKSIRIAU.CO, Menutup aurat menjadi salah satu hal yang perlu dijalankan bagi kaum muslim. Namun ternyata , wanita yang menutup aurat itu tak semuanya mendapatkan dukungan di negaranya . Bahkan mereka yang niat berhijab justru menuai kecaman dan terancam diperlakukan diskriminatif. Dan tahukah kamu jika ternyata di dunia ini ada negara yang jadi neraka bagi cewek berjilbab. Hal ini terjadi karena di negara tersebut punya larangan khusus bagi warganya yang berjilbab. sposored Ternyata Pacaran Itu Lebih Hina dari Pelacur, Baca ini Agar Kamu Tahu Seperti yang dilansir dari Merdeka.com, inilah dia 5 negara yang jadi neraka bagi cewek berjilbab. Yuk, simak bersama ! 1. Pakai hijab di Swiss dikenai denda Rp 1,3 miliar Salah satu negara yang bisa menjadi neraka bagi wanita berjilbab yakni Kota Tessin di Swiss . Di kota ini punya aturan ketat yang melarang perempuan mengenakan hijab seluruh badan alias burqa. Perempuan yang melanggar dikenai denda 8.000 pound sterling (setara Rp 1,3 miliar). Peraturan diskriminatif itu mulai berlaku sejak 2013. Dan munculnya pelarangan ini karena bertentangan dengan tradisi di negara tersebut. “Bukannya tidak menghormati, namun pelarangan ini guna melestarikan hal-hal tradisional di Swiss. Meski demikian, kami tetap respek pada kaum muslimah yang ada di wilayah kami,” kata petugas Ticino Turismo, sebuah pusat informasi untuk para pelancong. 2. Hindari teroris, Chad larang perempuan pakai burqa Salah satu negara yang memiliki larangan dalam menggunakan jilbab yakni negara Chad yang terletak di sisi timur Benua Afrika. Negara ini juga melarang penggunaan niqab dan burqa. Larangan menggunakan jilbab ini dicetuskan seusai insiden bom bunuh diri militan Boko Haram yang membunuh 33 orang pada Juni 2015, dan dikeluarkan oleh Perdana Menteri Kalzuebe Pahimi Deubet. “Negara pada intinya melarang pemakaian cadar dan harus dilaksanakan sesegera mungkin, di sekolah ataupun tempat umum lainnya,” kata Perdana menteri Kalzuebe Pahimi Deubet. Kebijakan Chad rupanya hendak ditiru oleh Nigeria. Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengusulkan pelarangan hijab bagi perempuan muslim di negaranya, untuk menghindari risiko bom bunuh diri. 3. Nyaris tak punya warga muslim, Latvia melarang niqab Di negara pesisir Laut Baltik tepatnya pada Pemerintah Latvia ini juga menjadi salah satu negara yang melarang para muslimah mengenakan niqab atau baju kurung. Pelarangan ini dikeluarkan oleh Kementerian Kehakiman dengan tujuan hendak melindungi tradisi negaranya dari pengaruh asing, dalam hal ini ajaran Islam. Padahal kemungkinan besar cuma tiga perempuan, dari 2.000 umat Islam di Latvia, yang memakai niqab. 4. China kampanye larangan muslimah berjilbab China juga termasuk salah satu negara yang punya larangan menggunakan jilbab bagi kaum muslimah. Hal ini diceritakan oleh seorang pegawai pemerintah China di Kota Kashgar menyetop dua muslimah yang sedang berjalan untuk mengambil data diri mereka di bawah sorotan kamera pengintai. Dua muslimah itu dinyatakan bersalah karena memakai jilbab. Di wilayah Xinjiang, tempat etnis Uighur yang mayoritas muslim, pemerintah China kini tengah menjalankan program untuk meningkatkan keamanan dengan mengkampanyekan larangan berjilbab. Untuk diketahui jika Xinjiang merupakan wilayah berbatasan dengan Pakistan dan Asia Tengah, China Bagian barat. Warga di sana sudah memeluk Islam selama ratusan tahun. 5. Prancis larang burkini pakai dalih sekularisme Prancis juga termasuk salah satu negara yang melarang wanita muslim pelesiran ke pantai mengenakan burkini. Bahkan pada awal pekan ini beredar foto beberapa polisi meminta seorang perempuan memakai burkini untuk membuka sebagian baju renangnya di pantai dekat Kota Nice. Foto ini menjadi viral dan banyak menuai kritik pegiat HAM, tak hanya di Prancis, tapi juga di beberapa negara Eropa, salah satunya Inggris. Menindaklanjuti kasus tersebut , Perdana Menteri Prancis Manuel Valls membela keputusan 15 pemkot melarang penggunaan burkini. Valls mengkla

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...